Ulama Arab Saudi Desak FIFA Larang Pemain Buat Tanda Salib  

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 22:08 WIB

Mohammed Alarefe. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Riyadh- Seorang ulama Muslim Arab Saudi, Mohammed Alarefe mendesak FIFA untuk melarang setiap pemain sepak bola membuat tanda salib setelah berhasil memasukkan bola ke gawang.

Alarefe bahkan meminta FIFA memasukkan larangan pemain sepak bola membuat tanda salib dalam peraturan resminya. Tak hanya dilarang membuat tanda salib, tapi juga melarang simbol salib ada di tubuh mereka.

Alarefe, profesor agama di Universitas King Saud, Riyadh menuliskan desakannya ke FIFA di akun Twitternya.

"Saya telah melihat beberapa klip video para atlit, pemain sepak bola berlari, menendang, dan ketika mereka menang mereka membuat salib di dada mereka dan pertanyaan saya adalah andai aturan FIFA melarang hal ini," cuit Alarefe di akun Twitternya seperti dikutip dari Daily Mail, 12 Februari 2017.

Sebanyak 17,4 juta pengikut Alafere di Twitter membanjirinya pesan yang sebagian besar menolak gagasannya.

Tak hanya menolak, sejumlah orang kemudian menunjukkan foto-foto pemain sepak bola muslim yang juga menunjukkan simbol agamanya saat berhasil memasukkan bola ke gawang lawan, seperti sujud dan mencium lantai atau tanah, kemudian mengarahkan jarinya ke atas.

Banyak yang mengecam ulama itu dan menudingnya bermaksud memecah belah para pemain sepak bola.

Sultan Alhusni menjawab cuitan Alarefe dengan menjelaskan tentang pemain sepak bola Mesir baru-baru ini bermain untuk klub Roma di Italia dan mereka bebas bersujud syukur dan mencium tanah saat memasukkan bola ke gawang lawan.

"Saya tidak berbohong. Mohamed Salah dan lainnya bersujud berdoa ketika mereka memasukkan bola dan tak ada yang menghukum mereka. Biarkan olah raga untuk olah raga," cuit Alhusni.

Kritikan sarkastik disuarakan oleh banyak orang atas cuitan Alarefe. Capitano menuliskan: "Rezim ISIS melarang orang membuat tanda salib, ketika al-Baghdadi (pemimpin ISIS) terpilih jadi presiden FIFA, kita akan membahas permintaan ulama terhormat itu."

Isu agama bukan fenomena baru sebenarnya dalam dunai persepakbolaan. Baru-baru ini, Real Madrid mengungkapkan mereka tidak boleh membuat tanda salib sesuai keyakinan Kristiani mereka di pakaian klub Real Madrid karena sebagian akan dijual ke negara-negara Timur Tengah.

Sebuah grup perusahaan retail Uni Emirat Arab, Marka, mendapat hak eksklusif untuk membuat, mendistribusikan dan menjual produk-produk Real Madrid di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Oman.

Namun Wakil Ketua Marka, Khaled al-Mheiri mengatakan perusahaannya membuat dua versi untuk semua produk Real Madrid agar bisa dijual di pasar Timur Tengah, yakni tanpa tanda salib.

"Kami harus sensitif untuk produk yang sangat sentitif di Teluk yaitu salib," kata al-Mheiri, yang juga pemilik kafe Real Madrid di Dubai.

Ini bukan pertama kali dialami Real Madrid. Pada tahun 2014, Real Madrid terpaksa mencabut simbol salib dari produknya saat akan digunakan sebagai sponsornya yakni Bank Nasional Abu Dhabi.

Tidak hanya Real Madrid, nasib serupa juga dialami klub sepak bola Inggris, Celtic. Artur Boruc, penjaga gawang Celtic dikeluhkan pendukungnya karena membuat gerakannya sesuai keyakinan agamanya. Hal serupa juga dialami pemain Manchester United di Glaslow pada 2010 yang menampilkan simbol salib dalam tradisi Katolik.

DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

28 November 2017

Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

Tim Nasional Sepak Bola Palestina mencatatkan sejarah dalam peringkat yang dirilis FIFA, dengan mengungguli Israel untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya