Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 17:47 WIB

Malcolm Turnbull, saat menyampaikan aspirasinya dalam pertemuan Partai Liberal Australia saat pemilihan pimpinan baru partai di Canberra, 14 September 2015. Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai. AP/Andrew Taylor

TEMPO.CO, Canberra-Sekretaris Kementerian Pertahanan Australia, Dennis Richardson mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.

Pernyataan Richardson yang dianggap langka itu telah memecahkan spekulasi para analis terhadap Cina yang diduga selama ini melakukan aksi intelijen terhadap Australia.

"Ini bukan rahasia bahwa Cina sangat aktif melakukan aktivitas intelijen terhadap kita secara langsung. Ini lebih dari cyber," kata Richardson di Canberra, seperti dikutip dari Asian Corresponden, 12 Mei 2017.

Baca juga: Demi Warga Lokal, Australia Perketat Visa Kerja Pekerja Asing

Menurut Richardson, dalam menjalankan aksi intelijennya, Cina melakukan penyamaran dalam komunitas masyarakat etnis Cina di Australia dan media berbahasa Cina di Australia.

"Pemerintah Cina mencermati komunitas Cina Australia dan mengawasi secara serius beberapa media berbahasa Cina di Australia," kata Richardson.

Kecurigaan terhadap Cina sudah menguak sejak 2015 dengan penyewaan pelabuhan militer dan komersil Australia di Darwin oleh perusahaan Cina. Penyewaan itu disebut sebagai mempererat kedekataan hubungan dengan militer Cina.

Penyewaan ini menimbulkan protes karena dikhawatirkan berdampak pada keamanan. Pejabat pemerintah Amerika Serikat juga menegur Australia.

Baca juga: Survei: Australia Tercatat Jadi Surga Miliarder Dunia

Setelah itu, Australia memblok sejumlah lelang infrastruktur yang dikerjakan perusahaan-perusahaan Cina.

Richardson mengatakan, aksi intelijen Cina menjadi faktor utama pemerintah Australia membuat keputusan memblok lelang infrastruktur itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, mengatakan tidak tahu tentang pernyataan Richardson. Ia kemudian mengatakan, adalah lebih baik melihat pejabat Australia bekerja meningkatkan kerja sama dengan Cina.

"Kami berharap orang-orang yang berkepentingan pada Australia dapat berbicara lebih banyak hal yang dapat memberi manfaat pada pengembangan hubungan Cina-Australia, bekerja lebih banyak untuk memberikan manfaat untuk memperkuat kerja sama, dan tidak membuat pernyataan tak bertanggung jawab," kata Geng.

Hubungan bilateral Australia dan Cina selama ini cukup baik. Cina merupakan mitra dagang terbesar Australia.

ASIA CORRESPONDENT | MARIA RITA

Berita terkait

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.

Baca Selengkapnya

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

22 Agustus 2017

Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Markas intelijen Australia, Pine Gap, yang memasok informasi tentang Indonesia dan negara-negara lain ke Amerika berlokasi di kawasan terpencil.

Baca Selengkapnya

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.

Baca Selengkapnya

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump

Baca Selengkapnya

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.

Baca Selengkapnya

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.

Baca Selengkapnya

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.

Baca Selengkapnya

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

2 Mei 2017

Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

Facebook memantau aktivitas remaja untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka terungkap melalui dokumen rahasia yang bocor baru-baru ini.

Baca Selengkapnya