Bunuh Ribuan Orang dalam Perang Narkoba, Duterte Tetap Populer

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 12:15 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri) dan pasangannya, Honeylet Avancena berpegangan tangan saat mereka menunggu para pemimpin negara di KTT ASEAN ke-30, di Manila, 29 April 2017. Avancena dan Duterte telah menjalin hubungan sejak pertengahan 1990an. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte tetap populer meski telah menewaskan ribuan orang dalam operasi keamanan memerangi narkoba.


Minat itu terlihat dari jajak pendapat terbaru yang menunjukan empat per lima warga Filipina sangat percaya terhadap mantan wali kota Davao City itu.


Survey terbaru oleh Social Weather Stations atau SWS, menunjukan 80 persen dari 1.200 orang disurvei memiliki kepercayaan yang tinggi kepada Duterte. Sementara sisanya ragu-ragu dan 10 persen lainnya memiliki kepercayaan yang tidak terlalu besar.


Baca: Demi Perangi Narkoba, Duterte Akan Berlakukan Darurat Militer


Seperti yang dilansir Reuters, Senin 8 Mei 2017, survei itu dilakukan pada awal tahun ini hingga Maret dan baru dipublikasikan pada akhir pekan lalu.


Advertising
Advertising

Hasil ini menunjukan bahwa untuk empat kali berturut-turut mayoritas warga Filipina masih percaya untuk menaruh harapan pada Duterte dalam survei.


SWS terus memantau tingkat kepercayaan Duterte sejak Desember 2015 saat dia memutuskan untuk maju sebagai calon Presiden Filipina yang kemudian dia menangkan.


Tingkat kepercayaan terhadap Duterte diawali pada angka 47 persen dan berada pada titik tertinggi sepekan sebelum pemilihan pada angka 84 persen.


Baca: Dikecam Aktivis HAM dan PBB, Ini Sumpah Presiden Duterte


SWS membedakan tingkat kepercayaan dengan tingkat kepuasan dalam survei mereka. Tingkat kepercayaan mengukur sentimen publik terkait kepribadian sedangkan tingkat kepuasan dihubungkan dengan kinerja seorang individu dalam menjalankan tugasnya dan jabatannya.


Pengamat politik Filipina, Ranhilo Aquino mengatakan, tingginya peringkat Duterte tidak berarti kebijakannya juga populer di mata rakyat. Aquino mencontohkan survei lain yang menunjukkan menurunnya dukungan terhadap kebijakan kontroversial seperti diadakannya kembali hukuman mati dan perang melawan narkoba.


Kebijakan Rodrigo Duterte yang kerap kontroversial dan ekstrem kerap menjadi sasaran kritik, tak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari dunia internasional. Perang melawan narkoba yang dimulai sejak Juni 2016 sampai saat ini diperkirakan telah menewaskan lebih dari 8.000 orang.



REUTERS|INQUIRER|ASIA CORRESPONDENT | YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya