Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 10:15 WIB

Penanda jalan di Israel yang menggunakan tiga bahasa. wikipedia.org

TEMPO.CO, Tel Aviv - Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui rancangan undang-undang (RUU) kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendefinisikan Israel sebagai "rumah nasional bagi kaum Yahudi".

Seperti dilansir Haaretz, Senin, 8 Mei 2017, jika RUU itu lolos, bahasa Arab tak lagi menjadi bahasa resmi Israel, meski para penuturnya masih memiliki hak untuk mendapatkan akses publik.

Baca: Ditolak Netanyahu, Pemimpin Arab Israel Pertahankan Jalan Arafat

Adapun bahasa Ibrani akan menjadi satu-satunya "bahasa nasional" dalam rancangan konstitusi tersebut. Para menteri menegaskan, RUU yang diusulkan itu telah disetujui komite kabinet, sehingga proposal itu dapat diteruskan ke parlemen atau Knesset.

Rancangan ini salah satunya disponsori oleh Avi Ditcher, anggota partai berkuasa, Likud. "RUU ini penting untuk menetapkan hukum mengenai identitas nasional kita dengan tetap mempertahankan Israel sebagai negara demokratis," tutur Ditcher.

Sekitar 20 persen populasi di Israel beretnis Arab. Simbol-simbol serta pelayanan publik di Israel selama ini menggunakan bahasa Ibrani dan bahasa Arab.

Penegasan Israel sebagai "rumah nasional bagi kaum Yahudi" tersebut juga kian menarik perhatian kalangan aktivis HAM dan beberapa pihak lain yang khawatir potensi diskriminasi meluas.

Baca: Pertama Kali, Israel Menunjuk Hakim Perempuan Muslim

Sejumlah pihak juga khawatir RUU ini akan semakin meningkatkan upaya mencampuradukkan persoalan negara dengan agama.

Salah seorang anggota Parlemen, Ayman Odeh, pemimpin Aliansi Gabungan Arab, mengatakan disetujuinya RUU ini berarti menginjak-injak hak minoritas. Menurut dia, meloloskan proposal ini sama saja dengan upaya "mengubah kaum minoritas Arab di Israel secara hukum menjadi warga kelas kedua."

Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dipandang yang paling berhaluan sayap kanan dalam sejarah Israel sejauh ini. Sejumlah kalangan Arab-Israel menuding diskriminasi semakin meluas selama pemerintahannya berkuasa.

HAARETZ | AFP | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Tank Israel Buldoser Lahan Pertanian Warga Palestina

7 Mei 2017

Tank Israel Buldoser Lahan Pertanian Warga Palestina

Kendaraan militer itu masuk sekitar 150 meter wilayah pertanian Palestina, selanjutnya membuldoser lahan tersebut.

Baca Selengkapnya