Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

Reporter

Jumat, 5 Mei 2017 23:54 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Cardiff - Sebuah keris peninggalan abad ke-18 ditemukan di sungai di Wales. Senjata tajam khas negara-negara Asia Tenggara itu ditemukan seorang nelayan yang tengah mencari ikan di sungai itu.

Andrew Davies, 30 tahun, terkejut dengan apa yang tersangkut pada jaringnya saat ia menjala di Sungai Towy, Carmarthen, Wales. "Saat menarik jala yang saya lempar, tiba-tiba saya melihat ada pedang di sana," kata Davies, seperti yang dilansir Daily Mail pada Kamis, 4 Mei 2017.

Davies langsung menyerahkan benda temuannya itu kepada pihak berwenang. Investigasi sedang dilakukan untuk melihat bagaimana keris itu bisa sampai di Sungai Towy, dan sudah berapa lama berada di sana.

Temuan awal, para ahli menduga bahwa keris itu berasal dari Asia, tepatnya dari Asia Tenggara namun belum bisa memastikan negara mana pedang itu berasal. Hampir semua negara di Asia Tenggara menggunakan keris, namun ahli percaya itu berasal dari Indonesia ataupun Malaysia.

Gavin Evans, kurator di museum Carmarthenshire, mengatakan bahwa dia telah mengirim foto keris yang telah berkarat itu ke sebuah museum di London namun belum mendapat respons dan jawaban pasti.

"Saya belum mendengar sesuatu dari museum, tapi pedangnya berasal dari Asia, Asia Tenggara," kata Evans.

Evans megatakan bahwa gagang keris itu terbuat dari kayu dengan diujungnya diukir kepala burung yang terbuat dari tulang serta beberapa tembaga diatasnya.

Keris terkenal dengan bilah bergelombang khasnya, meski ada juga yang lurus. Selain Indonesia, keris juga digunakan di Malaysia, Thailand, Brunei, Singapura dan Filipina.

DAILY MAIL|WALES ONLINE|YON DEMA

Berita terkait

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

11 April 2017

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

18 Maret 2017

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

17 Maret 2017

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

16 Maret 2017

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

14 Maret 2017

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.

Baca Selengkapnya

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

8 Februari 2017

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

Hasil polling Chatham House menyebutkan, mayoritas warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan.

Baca Selengkapnya

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

22 Januari 2017

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.

Baca Selengkapnya

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

2 Januari 2017

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.

Baca Selengkapnya

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

2 Januari 2017

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.

Baca Selengkapnya

Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

15 Desember 2016

Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

Platform populer, seperti Google, Facebook, WhatsApp, dan Skype, akan terkena aturan privasi ketat dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya