Bukan Diculik, 2 Warga Turki Ternyata Ditangkap Polisi Malaysia

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 19:10 WIB

Rekaman keamanan Wisma E & C menunjukkan pria bertopi ini yang diduga seorang penculik. themalaymailonline.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kabar hilangnya dua warga Turki dengan dugaan penculikan telah dibantah. Rupanya Polisi Malaysia menahan mereka karena dianggap mengancam keamanan negara.

Seperti dilansir The Nation, Rabu 3 Mei 2017, Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, di akun Twitter menulis, Turgay Karaman dan Ihsan Aslan ditahan karena keduanya menjadi ancaman keamanan Malaysia.


Pengumuman yang disampaikan kepolisian kepada publik Rabu, 3 Mei 2017, itu dikhawatirkan oleh penggiat hak asasi sebagai tekanan dari Ankara.


Baca: Dua Warga Turki di Malaysia Hilang, Diculik?

Tidak ada keterangan lebih lanjut dari otoritas Malaysia. Sedangkan kedutaan besar Turki tidak bersedia memberikan komentar atas penangkapan tersebut.

Sebelumnya beredar kabar sebagaimana ditulis oleh media di Malaysia bahwa kedua warga Turki tersebut diculik.

Sementara itu, warga negara Turki lainnya, Suheyl Ozcelik, pada Selasa, 2 Mei 2017, melaporkan kepada polisi bahwa dia melihat melalui rekaman CCTV lima orang menculik Karaman, seorang guru fisika, di lapangan parkir mobil di Kuala Lumpur.

"Rekaman CCTV itu jelas memperlihatkan wajah lima pria tak dikenal menutup wajah Turgay Karaman dari kamera," katanya di laporan sebagaimana ditunjukkan ke AFP.

Ozcelik juga mengatakan, dua rekannya dari Turki diculik tahun lalu dan dideportasi ke Turki.

"Saya sangat khawatir atas keselamatan diri saya dan takut teman-teman Turki saya yang diculik dan dikirimkan ke Turki bakal disiksa dan dibunuh," katanya di laporan tersebut tanpa memberikan alasan.

Beberapa laporan media Malaysia mengatakan warga Turki, Ihsan Aslan, adalah seorang pengusaha.

Menanggapi kasus penangkapan warga Turki, Phil Robertson, Wakil Direktur Human Rights Watch Asia, mengatakan, kepolisian nasional harus segera memberikan jaminan mendapatkan pengacara serta bertemu keluarga dan memberikan keterangan detail mengapa mereka dianggap mengancam keamanan Malaysia.

Dia menerangkan, Malaysia seharusnya tidak menjadi kepanjangan tangan represi Turki.


Baca: Malaysia Mengeluarkan Imbauan Perjalanan ke Turki

"Mereka harus tidak menuruti apa kata pemerintah Turki sebagai satu-satunya sumber informasi mengenai warga Turki di luar negeri," kata Robertson kepada AFP.

"Pemerintah Turki saat ini gencar mengejar orang-orang yang dianggap musuh Presiden Erdogan."

Pemerintahan Turki di bawah Erdogan telah menahan dan memecat ribuan orang di bawah Undang-Undang Darurat Negara menyusul kudeta gagal pada Juli 2016. Seluruh pendukung ulama Fethullah Gulen yang kini tinggal di pengasingan Amerika Serikat menjadi sasaran penangkapan.

NATION | MALAY MAIL ONLINE | CHOIRUL AMINUDDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya