Dua Warga Turki di Malaysia Hilang, Diculik?

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 17:51 WIB

Rekaman keamanan Wisma E & C menunjukkan pria bertopi ini yang diduga seorang penculik. themalaymailonline.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur—Dua warga Turki yang berada di Malaysia diduga diculik oleh orang tak dikenal pada Selasa lalu. Mereka disebut sebagai bagian dari kelompok pergerakan Gulen, yang kini dijadikan organisasi teroris oleh pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


Seperti dilansir laman Turkey Purge, Rabu 3 Mei 2017, kasus pertama terkait hilangnya Turgay Karaman, kepala sekolah internasional Time di Ipoh, diculik di tempat parkir sebuah gedung di distrik Damansara Heights pada Selasa siang.


Baca: Malaysia Mengeluarkan Imbauan Perjalanan ke Turki


Pria yang sudah tinggal di Malaysia cukup lama itu diculik sehari sebelum dia menjadi saksi sebuah kasus hukum yang sidangnya akan digelar pada 3-4 Mei 2017.


Karaman dijadwalkan bertemu temannya Suheyl Ozcelik, di kantor pengacara mereka di distrik Damansara Heights pada sekitar pukul 16.30, tetapi dia tak kunjung muncul.


Advertising
Advertising

Setelah Karaman tak kunjung muncul, temannya langsung menghubungi kepolisian. Mobil milik pria itu ditinggalkan begitu saja di lahan parkir.


“Dugaan penculikan muncul setelah kami menyaksikan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan Turgay dibawa lima orang tak dikenal dan dipaksa masuk ke mobil mereka,” kata Ozcelik kepada Malay Mail Online.


The Time International School dijalankan oleh simpatisan Hizmet Movement, yang juga dikenal sebagai Gulen Movement. Gerakan ini mendapat inspirasi dari ulama intelektual yang mengasingkan dirinya di Amerika, Fethulleh Gulen. Ia sangat kritis terhadap Presiden Erdogan dalam kasus korupsi besar pemerintah Turki dan pendanaan kelompok jihadis Suriah.


Sementara pada kasus kedua, seorang pebisnis Turki yang bernama Ihsan Arslan, 39 tahun, juga dilaporkan telah diculik oleh orang-orang tak dikenal. Istri Arslan melaporkan kepada polisi bahwa ia tidak dapat menghubungi suaminya sejak tanggal 1 May jam 8 malam lalu.


Baca: Wikipedia Diblokir Pemerintah Turki


Istrinya, seorang warga Malaysia mengatakan, suaminya itu sudah tinggal di Malaysia selama 15 tahun. Perempuan itu khawatir suaminya akan dikirim pulang ke Turki.


Sebab saat polisi mencoba memeriksa sinyal telefon suaminya, menurut sang istri, terdapat jejak sinyal dari Kementerian Pertahanan Malaysia.


Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sir Khalid Abu Bakar mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempelajari kamera CCTV di tempat parkir gedung tersebut.


"Kami harus mengumpulkan semua fakta terlebih dahulu," kata Abu Bakar sambil mengatakan, kepolisian berusaha menghubungi istri Karaman.


"Jika memang dia diculik, pihak keluarga harus menahan diri dari menyebarkan informasi yang bisa mengganggu investigasi," tambah Abu Bakar.


Kepada Tempo, jurnalis Turki di Indonesia, Selim Caglayan menduga hilangnya kedua warga ini karena mereka terkait dengan gerakan Gulen, yang saat ini sedang diburu pemerintah Turki.


Menurut Caglayan, hal ini berdasarkan kasus sebelumnya yakni hilangnya Alaettin Duman (45), pendiri sekolah Time international School dan Tamer Tbk (43), Sekretaris Jendral dari Malaysian Turkish Chamber Of Commerce And Industry. Keduanya hilang dan diculik di Malaysia.


Duman and Tbk mengaku telah dibawa ketempat jauh di area perhutanan, disiksa dan dianiaya, dan selanjutnya dipulangkan ke Turki. Keduanya kini ditahan di penjara Sincan Ankara atas tuduhan terorisme.


“Pemerintah Turki tidak pernah mengingkari tindakan penculikan internasional tersebut dengan memberitakannya di surat kabar pro-pemerintah di Turki, ujar Caglayan dalam pesan pendek kepada Tempo.


Erdogan mulai menargetkan Gulen dan gerakannya secara terang-terangan setelah kasus korupsi terkuak, dan bahkan menuduh Hizmet Movement sebagai inisiator dalam kudeta gagal pada 15 Juli lalu, yang menyatakan dirinya sendiri mendapatkan hadiah langsung dari tuhan.


Total 113,260 orang telah ditahan untuk investigasi atas kasus Gulen Movement dalam 8 bulan terakhir ini. 47,155 dipenjarakan. sekitar 135,000 pegawai negri termasuk jaksa, hakim guru, doktor, pengacara telah dibersihkan oleh pemerintah Turki tanpa perintah dari pengadilan dan administrasi penyidik.


MALAY MAIL ONLINE | TURKEY PURGE | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya