Ayatullah Khamenei Kritik Kebijakan Rouhani Terhadap Barat
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 2 Mei 2017 15:45 WIB
TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengkritik kebijaksanaan Presiden Hassan Rouhani terhadap Barat karena dianggap terlalu lunak.
"Sejak kita mengambil alih kekuasaan bayang-bayang perang telah memudar. Sesungguhnya ini tidak benar. Itu semua karena orang-orang yang tampil di panggung politik memindahkan bayang-bayang perang dari negara ini," ucap Khamenei.
Baca: Pemilu Presiden Iran 2017, Rouhani dan Raisi Lolos Kualifikasi
Rouhani berhadapan dengan kelompok konservatif yang ikut dalam pemilihan presiden. Mereka juga mengritik kebijaksan ekonomi Rouhani, terlalu lunak dengan Barat dan konsesi nuklir dianggap tidak menguntungkan.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, persaingan antara Rouhani yang akan maju dalam pemilihan presiden untuk jabatan kedua, dengan sekutu Khamenei yang menentang kesepakatan nuklir, terus meningkat menjelang pemilu presiden pada 19 Mei 2017.
Pada Sabtu, 29 April 2017, Rouhani mendesak para pemilih agar mencegah kaum ekstrimis masuk ke Iran dan mengatakan bahwa negara akan menghadapi banyak masalah jika konservatif memenangkan pemilihan umum.
Baca: Menjelang Pilpres, 6 Calon Presiden Iran Mulai Kampanye
Di antara penantang Rouhani adalah Ebrahim Raisisi, seorang ulama berpengaruh yang dikenal berhaluan garis keras. Selain itu, ada walikota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, mantan komandan Pengawal Revolusi.
Rouhani, seorang pragmatis yang memenangkan perebutan kursi presiden pada 2013, telah memimpin memecahkan kebuntuhan dengan Barat pada 2015 ditandai dengan penandatanganan kesepaktan dengan Barat berisi kesepakatan Iran setuju mengurangi program nuklir. Sejak itu, Barat mencabut sanksi untuk Iran.
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN