Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melihat melalui teropong selama pemeriksaan Islet Pertahanan Detasemen Hwa sedang menjaga sebuah pos depan di lepas pantai timur semenanjung Korea. REUTERS/KCNA
TEMPO.CO, Manila - Korea Utara untuk pertama kalinya melayangkan surat ke ASEAN terkait dengan memanasnya situasi di Semenanjung Korea yang kini diambang perang. Korea Utara mengatakan situasi panas di sana akibat ulah Amerika Serikat. Surat ini muncul menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Filipina, Sabtu, 29 April 2017.
Surat yang ditulis Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho itu bertanggal 23 Maret 2017 dan diunggah AFP pada Kamis, 27 April 2017. Sepuluh negara anggota ASEAN diminta bantuan untuk berperan aktif menjaga perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea.
Menteri Ri menyebut pemicu memanasnya situasi di Semenanjung Korea adalah latihan militer antara pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan di perairan Semenanjung Korea. Korea Utara menganggap latihan militer yang dikomandoi Amerika Serikat itu sebagai tindakan provokatif.
Surat Ri ini dianggap sebagai langkah yang tidak biasa sekaligus pertama kalinya terjadi Korea Utara menulis surat meminta bantuan ke ASEAN untuk isu ini.
Padahal baru saja hubungan Korea Utara dengan Malaysia, anggota dan pendiri ASEAN, memburuk gara-gara kematian Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 akibat diracun pada 13 Februari 2017.
"Fakta ini jelas bagi setiap orang, ketika mereka menempatkan peralatan senjata nuklir yang dapat mendorong Semenanjung Korea menjadi bencana nuklir hanya dalam hitungan detik..., makan tidak ada jalan bertahan dengan latihan-latihan seperti ini," ujar Ri dalam suratnya kepada ASEAN.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, 27 April 2017, menyerukan agar Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Korea Selatan bersabar dalam menyelesaikan masalah dengan Korea Utara. "Saya ingin mengingatkan setiap orang, jika perang nuklir terjadi di sini, itu bencana, akan menjadi lahan gersang," kata Presiden Duterte sebagai tuan rumah KTT ASEAN.
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
16 hari lalu
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.