Kaum Sunni Iran Minta Ikut Pemilihan Presiden  

Reporter

Selasa, 25 April 2017 19:39 WIB

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berbicara dalam konferensi pers di Tehran, Iran, 5 April 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Teheran – Ulama terkemuka Iran, Sheikh Abdul Hameed Ismail Zahi, mendesak pemerintah agar mengizinkan kaum Sunni ikut pemilihan presiden pada Mei mendatang.

Iran akan menggelar pemilihan presiden pada 19 Mei 2017, yang akan diikuti oleh enam calon setelah mereka lolos seleksi oleh Dewan Pengawal. Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, tidak lolos.

Baca juga: Ahmadinejad Kembali Bertarung di Pemilihan Presiden Iran 2017

Permintaan ulama ini sesungguhnya bertentangan dengan Undang-Undang Iran Pasal 35 dan 115, yang menyebutkan bahwa para calon harus mendapatkan persetujuan dari pejabat agama negara, yang semuanya dari kaum Syiah.

Seorang imam Sunni yang dikenal sebagai Malawi-Abdul Hamid dari Provinsi Balochistan juga menuntut perubahan ketentuan tentang pemilihan presiden Iran.

Dalam sebuah pidatonya, ulama Sunni ini berkata, “Pemerintah seharusnya tidak membedakan antara kaum Syiah dan Sunni dalam menyikapi hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kami minta agar pasal-pasal dalam konstitusi berkaitan dengan pemilihan presiden diubah agar kaum Syiah dan Sunni dapat mencalonkan diri tanpa dibatasi oleh hukum.”

Baca juga: Calon Presiden Iran 950 Orang, Hassan Rouhani Ikut Mendaftar

Dia menambahkan, memberikan kesempatan kepada kaum Sunni dalam pemilihan presiden merupakan langkah bijaksana dan logis karena mereka bagian penting dari masyarakat Iran.

Pada pasal 35 Undang-Undang Iran menyebutkan bahwa seorang calon presiden Iran harus memenuhi lima syarat, antara lain, dia harus tokoh agama dan politik, setia kepada Republik Islam, dan berideologi Syiah.

Adapun dalam Pasal 107 Undang-Undang secara otomatis melarang seseorang beragama atau dari sekte lain, termasuk Sunni untuk menjadi Pemimpin Agung atau Dewan Ahli.

Baca juga: Pemilu Presiden Iran 2017, Rouhani dan Raisi Lolos Kualifikasi

Menurut sejumlah aktivis, diskriminasi di Iran bersumber dari konstitusi negara tersebut, yakni mencegah kaum Sunni menempati posisi penting di pemerintahan. Semua jabatan strategis tersebut diperuntukkan bagi warga Syiah sebagaimana dinyatakan dalam pasal 61.

Sedangkan pada 115 ayat 5 menyatakan bahwa Presiden Republik Iran dijabat oleh kaum Syiah selaku doktrin negara.

AL-ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN



Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

2 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

3 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

4 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya