Cemas Diserang Korea Utara, Penjualan Bunker Melonjak di Jepang

Reporter

Senin, 24 April 2017 21:03 WIB

Bunker bawah tanah mewah yang mampu menahan ledakan Nuklir 20 Kiloton. boredpanda.com

TEMPO.CO, Tokyo- Penjualan bunker nuklir dan pemurni udara pencegah radiasi melonjak di Jepang dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan penjualan itu sebagai dampak dari ancaman perang nuklir Korea Utara.

Oribe Seiki Seisakusho, perusahaan yang mengkhususkan diri membangun tempat perlindungan dari serangan senjata nuklir di Jepang seperti bunker, telah menerima delapan pesanan tempat berlindung dari senjata nuklir pada April ini. Sebelumnya, hanya enam pesanan per tahun.

Baca juga: Dijual, Bunker Aman dari Ledakan Nuklir 20 Kiloton!

Seisakusho mematok harga bunker yang dapat menampung 13 orang sekitar 25 juta yen atau setara Rp 2,9 miliar. Butuh waktu sekitar empat bulan untuk membangunnya. Bunker biasanya dibangun di bawah rumah penduduk yang memesannya.

Bunker akan dilengkapi dengan ventilasi udara yang dilengkapi penyaring yang bisa menghalangi radiasi dan juga gas beracun. Ruangani dirancang untuk menahan ledakan bahkan ketika sebuah bom nuklir kelas Hiroshima meledak hanya berjarak 660 meter dari lokasi bunker.

Seisakusho yang berbasis di Kobe, Jepang barat, juga telah menjual 50 pemurni udara buatan Swiss.

Baca juga: Ladang Ganja Senilai Rp 16,6 M Ditemukan di Bunker Nuklir

"Pemurni udara itu berfungsi untuk mencegah radiasi dan gas beracun," kata Nobuko Oribe, Direktur perusahaan tersebut, seperti yang dilansir Reuters pada 24 April 2017.

Pemurni udara dengan kapasitas untuk enam orang dengan harga 620 ribu yen atau Rp 73,8 juta dan untuk kapasitas 13 orang dihargai 1,7 juta yen atau setara Rp 202,6 juta.

Kekhawatiran tentang kemungkinan serangan gas beracun telah terjadi di Jepang setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada sidang parlemen bulan ini bahwa Korea Utara mungkin menembakkan rudal yang dilengkapi dengan gas sarin.

Baca juga: Amerika Segera Evakuasi 230 Ribu Warganya dari Korea Selatan

Perusahaan kecil lainnya, Earth Shift, yang berbasis di Shizuoka, juga melaporkan peningkatan hingga sepuluh kali lipat dalam hal penawaran dan konsultasi. Akira Shiga, manajer penjualan di perusahaan tersebut mengatakan penawaran dan pertanyaan tersebut mulai meningkat secara bertahap sejak Februari lalu dari seluruh Jepang.

Selain penjualan bunker dan penyaring udara, langkah antisipatif lain telah disiapkan pemerintah Jepang. Termasuk memberikan pelatihan evakuasi guna menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Pemerintah Jepang pada Jumat, 22 April mendesak pemerintah daerah untuk mengadakan latihan evakuasi jika terjadi serangan rudal dari Korea Utara.

REUTERS|YON DEMA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya