TEMPO.CO, London – Polisi Inggris terkejut ketika mendapati sebuah bekas bunker nuklir bawah tanah telah dialihfungsikan sebagai ladang ganja secara modern.
Ribuan tanaman ganja dengan perkiraan nilai sekitar 1 juta pound sterling (Rp 16,6 miliar) yang ditemukan di bunker diamankan dalam penggerebekan oleh polisi Wiltshire di RGHQ Chilmark, Inggris, pada Rabu, 22 Februari 2017.
Bunker bawah tanah itu dibangun pada 1980-an di Wiltshire, wilayah barat daya Inggris, oleh eks Menteri Pertahanan Inggris saat itu sebagai tempat perlindungan para pejabat pemerintah jika terjadi serangan nuklir. Bunker itu sendiri telah lama dibiarkan tanpa ada pengawasan dari Kementerian Pertahanan.
Bersama dengan barang bukti berupa tanaman ganja, polisi juga menahan empat pria dewasa dan dua remaja karena dicurigai sebagai produsen ganja.
Polisi awalnya menahan tiga orang yang berusia 27, 30, dan 45 tahun, yang semuanya berasal dari Somerset karena dicurigai sebagai produsen ganja dan pelaku perdagangan manusia. Dari ketiganya, polisi kemudian menggerebek bunker tersebut. Di sini, polisi menemukan tiga pria liannya, berusia 15, 19, dan 37 tahun, yang diyakini bekerja sebagai tukang kebun.
”Ada 20 kamar luas di bunker tersebut, dan hampir setiap ruangan tersebut dikonversi menjadi ladang untuk produksi tanaman ganja, dengan hampir setiap ruangan dikonversi untuk produksi tanaman ganja,” kata Inspektur Polisi, Paul Franklin, seperti yang dilansir CNN pada 23 Februari 2017.
Dia menambahkan, penemuan itu adalah salah satu tempat produksi ganja terbesar dan paling canggih yang ada di daerah tersebut.
CNN | BBC | METRO.UK | YON DEMA