Macron, Politikus Muda Tak Diunggulkan Menang Pemilu Prancis

Reporter

Senin, 24 April 2017 19:07 WIB

Emmanuel Macron. REUTERS/Philippe Laurenson

TEMPO.CO, Paris- Pemilu putaran pertama Prancis telah mengantarkan Emmanuel Macron dan Marine Le Pen untuk bersaing di putaran kedua pada Mei mendatang.
Lolosnya Macron ke putaran kedua mengejutkan banyak orang, mengingat usianya yang terbilang masih muda dan minim pengalaman dalam dunia politik.

Macron lahir pada 21 Desember 1977, di Amiens, utara Prancis, dari orangtua yang sama-sama berprofesi sebagai dokter. Lulus dari sekolah Yesuit La Providence di kota asalnya, Macron kemudian pindah ke Paris untuk melanjutkan sekolah di Lycee Henri-VI. Sebelum akhirnya menamatkan pendidikan tinggi di National School of Administration.

Setelah lulus Macron bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Keuangan Prancis. Ia akhirnya memutuskan untuk berhenti menjadi pengabdi negara dan bergabung dengan bank Rothschild & Cie sebagai bankir investasi pada 2008.

Macron yang saat ini berusia 39 tahun, menikahi janda yang usianya 24 tahun lebih tua darinya pada tahun 2007.

Karir Politik
Sejatinya Macron merupakan seorang anggota Partai Sosialis Prancis selama kurang lebih tiga tahun yakni dari 2006 hingga 2009. Ia kemudian memutuskan menjadi seorang politikus independen pada tahun 2009.

Sejak itu ia terus aktif dalam dunia politik bahkan masuk dalam jajaran pemerintahan. Pada 2012 Macron bergabung menjadi staf ahli Presiden Francois Hollande sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Urusan Ekonomi, Industri, dan Digital di bawah pemerintahan Perdana Menteri Manuel Valls.

Pada Agustus 2016 ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan memfokuskan diri untuk mejadi calon presiden Prancis. Dalam mendukung ambisinya itu, Macron memilih Partai Perubahan sebagai kendaraan politiknya.

Kampanye Politik
Selama kampanye, Macron berhasil menarik perhatian warga Prancis yang akrab dengan keadaan kacau setelah pemilihan Donald Trump di Amerika Serikat dan Brexit di Inggris terjadi. Kebijakannya berlawanan dengan arus progresif yang muncul di Amerika Serikat dan Inggris.

Tidak seperti beberapa lawannya yang berpandangan kiri dan kanan, Macron menghindari membuat pernyataan melawan muslim dan merupakan pembela ketat sistem imigrasi terbuka.

Kebijakan
Macron berjanji jika terpilih menjadi penguasa di Istana Presiden Elysee, dia akan memperbaiki sistem politik Prancis yang dianggapnya gagal dan hampa. Mengubah undang-undang perburuhan, memotong pajak bisnis; reformasi sistem pengangguran.

Dia juga menjanjikan untuk mendorong mobilitas sosial, memotong pengeluaran publik dan meningkatkan investasi. Selain mengurangi pegawai di sektor layanan publik, mengurangi jumlah anggota parlemen dan mempekerjakan 10.000 lebih polisi dan gendarmes.

Pada pemilu putaran pertama pada Minggu, 23 April 2017, Macron menjadi kandidat yang meraih dukungan terbanyak. Ia mendapatkan dukungan sebesar 23,9 persen.

Jika menang dalam pemilihan putaran kedua, Macron akan menjadi pemimpin termuda dalam sejarah Prancis modern. Hebatnya lagi, ia dicatat sebagai politikus muda yang berhasil mengalahkan politikus kawakan dari partai Front Nasional, Marine Le Pen.

ALJAZEERA|THE AUSTRALIAN|YON DEMA

Berita terkait

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.

Baca Selengkapnya

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron

Baca Selengkapnya

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

20 Juli 2017

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

Panglima militer Prancis mengumumkan pengunduran dirinya setelah dikecam Presiden Emmanuel Macron karena memprotes pemotongan anggaran militer

Baca Selengkapnya

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

10 Juli 2017

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

Penampilan istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron memilih busana yang membuatnya tampak lebih muda dan enegik.

Baca Selengkapnya

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

23 Juni 2017

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu yang panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

14 Mei 2017

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

Ribuan warga Prancis memadati Jalan Champ Elysee untuk menyaksikan presiden baru Emmanuel Macron, yang akan menuju monumen Arc de Triomphe, Paris.

Baca Selengkapnya

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

14 Mei 2017

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

Selama Hollande memerintah lima tahun, pertumbuhan ekonomi Prancis lamban.

Baca Selengkapnya