Korea Utara Tahan Warga Amerika di Bandara Pyongyang

Reporter

Minggu, 23 April 2017 16:41 WIB

Aksi tentara Korea Utara saat terjun payung sambil mengibarkan bendera Korea Utara di bandara Kalma, Wonsan, Korea Utara, 25 September 2016. Ribuan warga dan turis menghadiri acara Wonsan International Friendship Air Festival. AP/Wong Maye-E

TEMPO.CO, Seoul -Korea Utara menahan seorang warga Amerika Serikat pada hari Jumat, 21 April 2017. Penahanan ini menambah deretan warga negara Amerika Serikat yang ditahan di negara itu menjadi tiga orang.

Pria yang ditahan tersebut merupakan warga negara Amerika Serikat keturunan Korea Utara dan hanya dikenal sebagai Kim berusia lima puluh tahunan, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu, 21 April 2017.

Baca juga: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Warga Amerika



NK News menyebut nama lengkap pria warga Amerika Serikat yang ditahan Korea Utara sebagai Kim Sang-duk.

Rektor Universitas Ilmu dan Teknologi Pyongyang (PUS), Chan-Mo Park mengatakan, Kim dan istrinya saat itu sedang dalam perjalanan pulang setelah memberikan kuliah Manajemen dan Keuangan Internasional di universitas tersebut.

"Profesor Kim Sang-duk ditangkap dalam perjalanan ke negaranya kemarin (22 April 2017). Saya dengar dia sedang diselidiki untuk kasus yang tak ada kaitannya dengan PUS," kata Park kepada NK News.

Kim, mengutip Channel News Asia, selama sebulan di Korea Utara untuk membahas kegiatan bantuan amal. Dia ditangkap di Bandara Internasional Pyongyang saat hendak keluar dari negara tersebut.

Kim merupakan mantan profesor di Universitas Sains dan Teknologi Yanbian atau YUST. YUST adalah sebuah universitas di negara tetangga Cina yang juga memiliki cabang di Pyongyang.

Informasi penahanan Kim pertama kali dilaporkan oleh kantor berita nasional Korea Selatan, Yonhap. Namun pejabat di Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penangkapan yang dilaporkan.

Baca juga: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Mahasiswa Amerika Serikat

Korea Utara yang telah dikritik karena catatan hak asasi manusianya, sebelumnya telah menahan dua warga Amerika Serikat dengan tuduhan yang berbeda.

Otto Warmbier, seorang mahasiswa berusia 22 tahun ditahan pada Januari tahun lalu. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa oleh pengadilan Korea Utara karena telah mencoba untuk mencuri sebuah spanduk propaganda.

Pada Maret 2016, Kim Dongg-chul, 62 tahun, warga Amerika Serikat keturunan Korea Utara dijatuhi hukuman 10 tahun kerja keras karena dianggap melakukan subversi.

Sebelumnya seorang misionaris asal Amerika juga pernah ditahan, namun telah dibebaskan.

Kenneth Bae ditangkap pada tahun 2012 dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa dengan dakwaan kejahatan terhadap negara. Dia dibebaskan dua tahun kemudian.

CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA |MARIA RITA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya