Latihan Bersama, Kapal Perang Rusia Berlabuh di Filipina  

Reporter

Jumat, 21 April 2017 10:29 WIB

Kapal penjelajah rudal milik AL Rusia, Varyag dipandu sebuah kapal tunda saat memasuki Pier 15, South Harbor, Metro Manila, Filipina, 20 April 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Kapal perang Angkatan Laut Rusia tiba di Filipina pada Kamis kemarin untuk latihan bersama. Ini upaya Presiden Rodrigo Duterte membuat ikatan keamanan baru di bawah perubahan kebijakan luar negeri untuk menjauhi sekutu lamanya, Amerika Serikat.

Seperti dilansir PhilStar, Jumat, 21 April 2017, kapal penjelajah berpeluru kendali Varyag bersama kapal tangki bahan bakar Pechenge sedang dalam kunjungan empat hari ke Manila, pelabuhan kedua persinggahan kapal perang Rusia dalam tiga bulan.

Baca: Filipina Minta AS Hapus Nama Pemimpin Maoist Sebagai Teroris

Juru bicara AL Filipina, Lued Lincuna, menyatakan Filipina berharap belajar dari Rusia selama pelatihan serta pertunjukan peralatan dan persenjataan canggih.

Jadwal itu meliputi pelatihan dan olahraga dengan kapal utama armada Pasifik Rusia tersebut, ditambah pementasan oleh awak asal Rusia di taman.

Komandan Rusia Kapten Alexsei Ulyanenko menyatakan persinggahan pelabuhan tersebut akan memperkuat hubungan kedua negara dan menjaga ketenangan di kawasan itu.

Langkah itu adalah bagian dari yang digambarkan Duterte sebagai perwujudan amanat hukum kebijakan luar negeri mandiri.

Dia tidak merahasiakan dendamnya terhadap Amerika serta memutuskan berteman dengan Rusia dan Cina. Itu menjadi pengutamaannya dalam upaya keberagamannya.

Ini dipicu oleh kecaman Washington dan negara-negara Barat terkait dengan perang narkoba Duterte yang telah menewaskan ribuan orang, termasuk warga sipil dan anak-anak.

Moskow ingin membantu Manila melawan garis keras dan pembajakan serta meningkatkan kerja sama dan pelatihan di Filipina dengan merangkul tokoh mantan penjajahnya, Amerika.

Baca: Dianggap Melecehkan, Filipina Kecam Drama Seri TV Amerika

Hubungan tersebut diperkirakan berkembang lebih lanjut pada bulan depan ketika Duterte dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan penandatanganan perjanjian pertahanan di Moskow.

Ketika Duterte bertemu dengan Putin untuk pertama kalinya tahun lalu, pemimpin Filipina itu berbicara panjang tentang yang disebutnya kemunafikan Amerika Serikat.

Duterte memerintahkan menteri pertahanannya melihat bagaimana Filipina dapat memperoleh peralatan militer modern dari Rusia, seperti pesawat nirawak, perlengkapan penglihatan malam, senapan runduk, dan helikopter.

PHILSTAR | ASIAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI






Advertising
Advertising




Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya