TEMPO.CO, Manila - Pemerintah Filipina mengeluarkan kecaman keras kepada jaringan televisi Amerika Serikat, CBS, karena meluncurkan drama seri yang dianggap melecehkan presiden negara itu.
Drama seri berjudul Madam Secretary tersebut menceritakan tentang seorang tokoh fiksi yang baru terpilih menjadi Presiden Filipina. Sang presiden digambarkan sebagai seorang penggoda. Dalam tayangan untuk mempromosikan drama seri tersebut, terdapat sebuah adegan hidung Presiden Filipina berdarah setelah ditampar sekretarisnya. Ia baru saja menggoda sekretarisnya.
Baca juga: Presiden Duterte Tantang Pesaingnya Buktikan Dia Korupsi
Kedutaan Besar Filipina di Washington melayangkan surat protes kepada saluran televisi CBS yang menayangkan drama seri itu.
"Drama seri itu telah menciptakan pandangan miring terhadap pemimpin tertinggi negara kami. Selain menimbulkan keraguan atas kehormatan dari kantor presiden Filipina, juga mencemarkan cara bangsa kami menavigasi urusan luar negeri," bunyi pernyataan itu.
Meski diakui sang produser karakter yang digunakan dalam serial tersebut merupakan tokoh fiksi, tapi pihak Filipina menganggap alur ceritanya menggambarkan situasi negaranya saat ini.
Baca juga: Duterte Perintahkan Militer Mengebom Abu Sayyaf dan Sandera
Presiden Filipina Rodrigo Dutere kerap dikritisi menyusul beberapa pernyataannya yang dianggap kontroversial. Dalam kampanye pemilunya tahun lalu, Presiden Duterte dikritisi oleh diplomat Amerika Serikat dan Australia di Manila. Kritikan itu muncul setelah Presiden Duterte mengatakan dia juga ingin memerkosa misionaris wanita Australia yang tewas dalam kerusuhan di penjara Filipina.
Mantan Wali Kota Davao City itu juga pernah mengatakan pada kampanyenya tentang memiliki dua selir. Presiden Duterte juga telah dikritik karena pernah ketahuan menggoda seorang jurnalis wanita saat konferensi pers dan bercanda ketika melihat kaki wakil presidennya.
Baca juga: Janji Duterte ke Pejabat Korup: Lempar dari Atas Helikopter
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Filipina bersitegang dengan Hollywood. Pada 2009, pemerintah Filipina menuntut permintaan maaf dari aktor Alec Baldwin karena membuat lelucon tentang keinginan untuk memesan pengantin dari Filipina.
Para produsen dari Desperate Housewives juga meminta maaf pada 2007 setelah tokoh utama film itu merendahkan dokter asal Filipina.
SOUTH CHINA MORNING POST | THE NATIONAL | YON DEMA