Malia Obama Berulang Kali Dikuntit Pria Rastafara, Mengapa?  

Reporter

Kamis, 20 April 2017 15:38 WIB

Jair Nilton Cardoso dan Malia Obama. nypost.com

TEMPO.CO, Washington - Agen Secret Service menginterogasi seorang pria Rastafara asal Brooklyn yang berulang kali kedapatan menguntit putri sulung mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Bukan hanya menguntit, pria yang belakangan diketahui mengalami masalah mental itu bahkan secara terang-terangan menyatakan ingin menikahi Malia Obama.

Menurut Secret Service, Jair Nilton Cardoso, 30 tahun, diduga melecehkan Malia Obama setidaknya pada dua kesempatan yang berbeda pada minggu lalu.

Baca juga: Kisah Pelesiran Malia Obama ke Meksiko

Yang pertama pada tanggal 10 April, Cardosa menerobos masuk ke lantai empat kantor Tribeca di Washington, tempat Malia magang. Ia meletakkan sebuah tanda di jendela dan berulang kali berteriak meminta Malia untuk menikahinya.

Dua agen Secret Service yang ditugaskan untuk mengawal Malia Obama, kemudian menyuruhnya pergi tanpa melakukan penahanan.

Pada tanggal 12 April, Cardosa kembali mengikuti Obama dari kantor yang berbeda di Manhattan dan dihentikan oleh dua agen Secret Service. Agen tersebut mengidentifikasi Cardosa sebagai orang yang sama yang mencoba masuk ke Gedung Putih pada beberapa kesempatan sebelumnya. Sekali lagi, dia diusir tanpa tindakan hukum.

Pada tanggal 13 April, agen Secret Service pergi ke apartemen Cardosa di Brooklyn untuk menginterogasinya.

Foto-foto yang diambil di tempat kejadian menunjukkan bahwa Cardoso mengenakan topi bergaya Rastafarian, kacamata hitam dan tongkat putih panjang, yang tampaknya merupakan tongkat untuk orang buta.

Setelah menjawab pertanyaan agen Secret Service, dia dianggap tidak stabil secara emosional dan dibawa ke rumah sakit Kings County untuk menjalani evaluasi psikologi.

Setelah itu, Secret Sevice kemudian melaporkan Cardosa ke kantor Polisi New York atau NYPD pada Selasa, 18 April 2017.

Karena Cardosa tidak melakukan kontak fisik terhadap Malia, NYPD memutuskan untuk tidak menahannya. Kini NYPD mempertimbangkan untuk menjertnya dengan tuduhan pengintaian Malia Obama.

NEW YORK POST|CBS NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya