Kekasih Pura-pura Bunuh Diri, Eh Anak Ini Serius Gantung Diri

Reporter

Sabtu, 8 April 2017 17:39 WIB

Tysen Benz,meninggal setelah terjerumus ke prank media sosial. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Michigan - Terlambat bagi Tysen Benz untuk tahu yang sebenarnya. Anak laki-laki usia 11 tahun ini mengembuskan napas terakhirnya setelah gantung diri begitu melihat unggahan foto kekasihnya bunuh diri di media sosial. Benz tidak menyadari dia jadi korban lelucon alias prank oleh sang kekasih yang pura-pura melakukannya.

Ibu Benz, Katrina Goss, tidak mengerti mengapa anak laki-lakinya itu harus bunuh diri setelah tahu kekasihnya bunuh diri.

Goss menuturkan anak laki-lakinya jadi sasaran manipulasi prank yang dilakukan kekasih anaknya yang berusia 13 tahun.

"Dia melakukan prank yang seolah-olah dia bunuh diri dan kemudian memanfaatkan teman-temannya dan akun media sosial mereka untuk menunjukkan ia tewas bunuh diri," kata Goss seperti dikutip dari Daily Mail, 6 April 2017.

Benz mengira kekasihnya benar-benar bunuh diri. "Dia percaya padanya," ujar Goss. "Saya mau bunuh diri," ujarnya mengutip ucapan Benz.

Peristiwa itu terjadi pada 14 Maret 2017. Benz sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, Benz meninggal di rumah sakit Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat, pada Selasa, 4 April lalu.

Goss tak habis pikir kenapa anaknya mengambil keputusan singkat. Benz digambarkannya sebagai seorang atlet, pelawak, teman, dan menjadi saudara yang menyenangkan. Benz di mata Goss anak yang luar biasa.

Sikap Benz berubah setelah dia membeli telepon seluler dari seorang teman tanpa sepengetahuan ibunya. Benz pun mulai berkencan dengan wanita yang usianya lebih tua dari dia, dan dilakukan tanpa sepengetahuan Goss.

Goss tidak mengenal kekasih anaknya. Ia hanya pernah beberapa kali melihatnya saat mengantar dan menjemput Benz di Bothwell Middle School.

"Saya sangat marah. Saya merasa ya, mereka anak muda, tapi saya merasa ketika Anda berusia 13, Anda sepenuhnya mampu memahami pilihan dan Anda tahu yang benar dari yang buruk. Anda bisa membuat pilihan. Namun saya merasa dia mengambil manfaat dari anak laki-laki yang lebih muda usianya untuk mengawasinya dan memanipulasinya," ujar Goss.

Mike Kohler dari kantor kepolisian Marquette, Michigan, mengatakan kematian Benz masih diselidiki. Hukum akan ditegakkan terhadap pelaku.

Mengalami peristiwa pahit kehilangan anak dipicu media sosial, membuat Goss peduli dengan mengajak para keluarga untuk berbicara langsung dengan anak-anak mereka tentang bahaya Internet, pesan pendek, dan media sosial.

"Saya desak para keluarga berbicara, raih dan berkomunikaslah dengan anak-anak Anda tentang hidup adalah hadiah berharga dan bahaya Internet, pesan pendek, dan bagaimana telekomunikasi dapat memberikan dampak yang sama seperti berbicara dengan bertatapan langsung," ujar Goss.

DAILY MAIL | WAHYU WINDHIANTI | MR

Berita terkait

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

13 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya