TEMPO.CO, Moskow - Rusia menegaskan komitmennya untuk mempertimbangkan Yerusalem Barat menjadi ibu kota Israel. Hal itu disampaikan kantor Kementerian Luar Negeri Rusia melalui sebuah pernyataan di website.
Selain itu, pernyataan Kementerian menyebutkan, Rusia mendesak berbagai pihak yang terlibat dalam situasi konflik di lapangan untuk melakukan perundingan langsung.
"Moskow menegaskan kembali dukungannya terhadap dua solusi negara sebagai opsi optimal untuk mempertemukan bangsa yang memiliki kepentingan yakni Palestina dan Israel. Kedua negara ini memiliki hubungan persahabatan dengan Rusia," bunyi pernyataan.
Yerusalem wilayah Palestina yang dicaplok Israel dalam Perang Arab 1967. Palestina menunut kemerdekaan sebagai sebuah bangsa dengan ibu kota Yerusalem Timur.
"Kami akan fokus menyakinkan kepada pihak untuk memberikan akses bebas menuju tempat-tempat suci di Yerusalem bagi seluruh pemeluk agama."
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional
3 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah
Baca SelengkapnyaIsrael Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza
13 jam lalu
Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaBertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
14 jam lalu
Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.
Baca Selengkapnya12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu
14 jam lalu
12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca SelengkapnyaMalaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur
14 jam lalu
Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang
Baca SelengkapnyaProfil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
14 jam lalu
Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaInvasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya
15 jam lalu
UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir
15 jam lalu
Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir
Baca SelengkapnyaSekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina
16 jam lalu
Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.
Baca Selengkapnya4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon
18 jam lalu
Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.
Baca Selengkapnya