TEMPO Interaktif, Jakarta: Istiada H. Oemar Sovie, istri tersangka pelaku pengeboman Bali pada 2002, Dulmatin, akan segera dideportasi ke Indonesia oleh pemerintah Filipina. Istri pemimpin Jamaah Islamiyah itu ditangkap bersama kedua anaknya oleh tentara Filipina di Pulau Jolo, Filipina, 3 Oktober lalu. "Dia akan dideportasi segera setelah kami memastikan semua urusan di pengadilan dan polisi beres," kata Komisaris Imigrasi Filipina Alipio Fernandez kemarin. Tapi, "Kami belum mendapat kabar tentang deportasi itu," ujar Desra Percaya, juru bicara Departemen Luar Negeri Indonesia. Menurut informasi terakhir yang diperoleh Departemen Luar Negeri, kata Desra, Istiada sedang diperiksa beberapa hari lalu dan tempat penahanannya pindah dari Zamboanga ke Manila. Dari pemeriksaan itu, "Ada dua hal yang mungkin akan dituduhkan kepada Istiada: pelanggaran imigrasi dan terorisme," kata Desra. Jika Istiada hanya terbukti melakukan pelanggaran imigrasi, dia akan segera dideportasi. Tapi Desra belum mendapat putusan akhir atas kasus ini. Jaksa khusus Biro Imigrasi Filipina Maria Antonette Bucasas menjelaskan bahwa perintah deportasi diberikan terhadap Istiada karena dia masuk secara ilegal pada Agustus 2003 ke Pulau Jolo, tempat suaminya dan pemimpin Jamaah Islamiyah lain, Umar Patek, bersembunyi dari incaran polisi internasional. Dalam pemeriksaan, Istiada mengaku membawa dua anaknya, masing-masing berusia 8 tahun dan 6 tahun, masuk Filipina lewat jalur selatan tanpa paspor atau dokumen perjalanan. "Istiada juga mengaku tak melewati inspeksi atau proses yang disyaratkan Imigrasi, sehingga dia tergolong pendatang tanpa dokumen sekaligus orang asing yang tinggal melewati batas waktu," kata Bucasas. Menurut Kepala Biro Imigrasi Filipina Faizal Hussin, pengakuan Istiada bahwa dia dan suaminya anggota Jamaah Islamiyah yang terkait dengan jaringan teroris Al-Qaidah hanya menjadi pertimbangan tambahan bagi pendeportasian. Istiada kini ditahan di markas besar Badan Intelijen Angkatan Bersenjata Filipina (SAFP). Selama diperiksa, Istiada banyak mengungkap soal kegiatan Jamaah Islamiyah dan kelompok milisi Abu Sayyaf.l PNA | AFP | AP | TITIS SETIANINGTYAS | IWANK