Amerika Serikat Ancam Serbu Suriah Jika PBB Tak Beraksi

Reporter

Kamis, 6 April 2017 11:30 WIB

Seorang gadis, beristirahat ketika menerima perawatan dimana menurt aktivis desa desa Kfar Zeita telah diserang menggunakan gas di provinsi tengah Hama (23/5). Aktivis oposisi Suriah mengatakan gas klorin berada di jalan-jalan desa, yang diduga kampanye senjata kimia oleh Presiden Bashar al-Assad. REUTERS/Badi Khlif

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat bakal melakukan serbuan bersama pasukan koalisi ke Suriah jika Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal merespon penggunaan senjata kimia yang menyebabkan lebih dari 100 orang, termasuk anak-anak, tewas.

"Ketika PBB gagal menjalankan tugasnya, ada saatnya kami melakukan aksi sendiri," kata duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, Rabu, 5 April 2017.

Peringatan keras AS itu disampaikan dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB menyusul desakan Prancis dan Inggris terkait dengan serangan terhadap kota yang dikuasai pemberontak di Provinsi Idib, Selasa dinihari waktu Suriah.


Baca: Bom Kimia di Suriah Tewaskan 35 Orang, Pemerintah Bantah Terlibat

Pada pertemuan tersebut, Haley mengecam Rusia karena gagal mengencalikan sekutu dekatnya, Suriah. Sembari berdiri di ruang Dewan, Haley menunjukkan foto-foto korban serangan bom kimia, salah satunya seorang anak tak bernyawa menggunakan masket penutup wajah.

"Berapa anak yang harus mati akibat ketidakpedulian Rusia," ucapnya keras.

"Jika Rusia menggunakan pengaruhnya di Suriah, maka peristiwa ini (penggunaan bom kimia) tidak akan terjadi," lanjutnya.

Organisasi pemantau hak asasi berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan, sedikitnya 86 orang termasuk 36 anak tewas dalam serangan di Khan Sheikhoun, Provinsi Idib.

Beberapa dokter, sebagaimana dikutip Al Jazeera, mengatakan, puluhan korban lainnya mengalami sesak napas, kejang-kejang, dan mulutnya berbusa.


Baca: Serangan Gas Beracun di Suriah, Korban Tewas Jadi 100 Orang

Peristiwa ini digolongkan aksi serangan senjata kimia paling buruk di Suriah sejak 2013 ketika gas sarin untuk pertama kalinya digunakan di kawasan yang dikuasai pemberontak di Damaskus.

"Jika kami tidak siap bertindak, Dewan hanya melakukan pertemuan dan pembahasan, sedangkan waktu terus berjalan bersamaan dengan penggunaan senjata kimia yang terus berlanjut. Semua itu tidak ada akan berakhir," kata Haley.

Inggris, Prancis dan AS menyampaikan draf resolusi di pertemuan darurat Dewan. Namun menurut Rusia, isi draf tersebut tidak bisa diterima.

Duta besar Rusia untuk PBB, Vladimir Safronkov, dipersiapkan terlalu terburu-buru dan tidak perlu kendati negaranya mendukung perlunya investigasi.

"Tugas utama kita sekarang ini adalah melakukan penyelidikan obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Safronkov.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

3 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

14 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

17 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

23 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

23 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

23 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

24 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

25 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya