Anggota DPR Malaysia Ini Usul Nikahkan Pemerkosa dan Korbannya

Reporter

Kamis, 6 April 2017 08:14 WIB

studlife.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang anggota DPR atau parlemen Malaysia dikecam setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial, karena mengusulkan agar pemerkosa menikahi korbannya.

Shabudin Yahaya dari koalisi Barisan Nasional yang mendukung pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak beralasan pernikahan bisa membantu korban menjalani kehidupan yang lebih baik.


Baca: Perkosaan Disiarkan di Facebook, Remaja 14 Tahun Ditangkap

Berbicara dalam debat parlemen saat membahas tentang rancangan undang-undang kekerasan seksual terhadap anak pada Selasa lalu, Shabudin mengatakan bahwa meskipun pemerkosaan dianggap sebagai tindak pidana, pemerkosa dan korban harus diberi kesempatan kedua untuk mengubah lembaran baru.

"Mungkin melalui pernikahan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik. Dan orang yang diperkosa tidak akan selalu memiliki masa depan yang suram. Dia setidaknya akan memiliki suami dan ini bisa berfungsi sebagai obat bagi masalah sosial," katanya.

Dia juga mengatakan beberapa anak-anak secara fisik dan rohani siap untuk menikah.

"Beberapa gadis yang berusia antara 12 dan 15 tahun memiliki tubuh seperti wanita 18 tahun," katanya, mengutip pengalamannya sebagai mantan hakim di pengadilan Syariah.

Dia kemudian mengatakan komentarnya telah diambil di luar konteks, tetapi bahwa ia menentang kriminalisasi pernikahan anak-anak karena mereka adalah bagian dari hukum Islam.


Baca: Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis

Sharmila Sekaran, direktur LSM Suara Anak Malaysia yang juga turut hadir dalam pembahasan tersebut mengatakan bahwa sebagian besar orang di sana marah dengan pernyataan Shabudin.

Selain peserta sidang, komentar Shabudin tersebut juga mengundang kecaman luas dan kemarahan dari banyak orang Malaysia.


Sejumlah netizen Malaysia menyebutnya bodoh. Beberapa juga mengunggah meme di Facebook, mengutuk kata-katanya.

"Pandangan Shabudin sangat mengerikan, terbelakang dan kuno yang seharusnya tidak memiliki tempat dalam masyarakat modern kita," tulis Joshua Hong di Facebook.

BBC | YON DEMA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

12 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

12 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya