Bencana Longsor, Presiden Kolombia Santos Umumkan Keadaan Darurat

Reporter

Minggu, 2 April 2017 20:54 WIB

Warga menyaksikan proses evakuasi korban oleh tim SAR di lokasi tanah longsor akibat hujan deras di Mocoa, Kolombia, 1 April 2017. Selain tanah longsor, hujan deras mengakibatkan sejumlah sungai meluap. REUTERS/Jaime Saldarriaga

TEMPO.CO, Mocoa - Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan keadaan darurat di Mocoa, kota yang berbatasan dengan Ekuador, yang dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Sedikitnya 250 orang tewas, 200 orang hilang, dan 400 orang terluka akibat terjangan banjir dan tanah longsor di Mocoa, Kolombia.

Presiden Santos mengkhawatirkan jumlah korban bencana alam ini akan terus bertambah setelah petugas penyelamat bekerja mencari dan menyelamatkan warga.

"Kami tidak tahu berapa banyak ada di sana. Kami masih mencarinya," kata Presiden Santos seperti dikutip dari Daily Mail, 1 April 2017.

Presiden Santos memerintahkan aparat militernya untuk segera membantu pencarian korban dan pemulihan bencana. "Doa kami bersama para korban," ujar Santos.

Baca juga: Tanah Longsor di Kolombia Tewaskan 250 Orang

Wali Kota Mocoa, Jose Antonio Castro menjelaskan peringatan kepada warga untuk segera keluar dari rumahnya telah disampaikan. Ia memperkirakan cukup waktu untuk menyelamatkan diri. Namun, rumah-rumah telah disapu longsor lebih dulu.

Selain menghancurkan rumah-rumah, banjir dan tanah longsor mengancurkan dua jembatan.

Dengan jumlah yang terluka ratusan orang, dokter yang diterjunkan untuk menolong para korban mengatakan mereka membutuhkan bantuan darah dalam jumlah besar.

Herman Granados, dokter bedah di rumah sakit Mocoa mengatakan persediaan darah segera habis. Dia pun memperkirakan jumlah korban yang tewas akan bertambah.

"Saya yakin masih banyak yang tertimbun lumpur," ujar Granados.

Seorang warga korban tanah longsor, Eduardo Vargas menuturkan, tetangganya mengedor keras rumahnya tanda bahaya. Ia pun segera menyelamatkan diri bersama keluarganya. Vagas mendengar suara orang menangis disebabkan panik. Mereka mendaki gunung untuk menyelamatkan diri sebelum rumah mereka hancur.

Vargas kemudian turun menuju rumahnya pada hari Sabtu, 1 April 2017. "Tidak ada yang tersisa. Namun terimakasih Tuhan, kami tetap hidup," ujarnya.

Hujan lebat yang berlangsung pada Sabtu malam waktu setempat, 1 April 2017, mengakibatkan air sungai meluap disertai lumpur dan sampah masuk ke dalam rumah penduduk yang terlelap tidur. Korban kebanyakan tersapu air bah karena tak cukup waktu naik ke loteng atau mengungsi ke tempat lebih tinggi.

DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

6 hari lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

6 hari lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Perantara Narkoba Mantan Rekan Pablo Escobar Ditahan di Kolombia

59 hari lalu

Perantara Narkoba Mantan Rekan Pablo Escobar Ditahan di Kolombia

Terduga mantan pengedar narkoba dan mantan mitra mendiang gembong narkoba asal Kolombia Pablo Escobar

Baca Selengkapnya

Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

1 Maret 2024

Dunia Kutuk Israel yang Tembaki Antrean Warga Gaza, Korban Tewas Jadi 112 Orang

Reaksi atas pembantaian Israel ke warga Gaza mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang menggambarkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

1 Maret 2024

Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel, Kutuk Pembantaian di Gaza

Keputusan Kolombia diambil setelah tank Israel menembaki antrean warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza. 120 orang tewas

Baca Selengkapnya

Penyelundupan 2.805 Gram Kokain Cair via Bandara Soekarno-Hatta Digagalkan, Jaringan Kolombia

28 Februari 2024

Penyelundupan 2.805 Gram Kokain Cair via Bandara Soekarno-Hatta Digagalkan, Jaringan Kolombia

Dalam kasus penyelundupan narkoba jenis kokain cair ini, tim gabungan menangkap 3 tersangka, dua di antaranya WNI dan 1 warga negara Kolombia.

Baca Selengkapnya

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

21 Februari 2024

Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

Pemimpin negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela, Bolivia dan Kolombia menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

Baca Selengkapnya

Alasan Kolombia Destinasi Digital Nomad Termurah

6 Februari 2024

Alasan Kolombia Destinasi Digital Nomad Termurah

Dengan visa digital nomad di Kolombia bisa tinggal hingga dua tahun

Baca Selengkapnya

Kontribusi Beberapa Miss Universe, Paulina Vega Penggerak Perdamaian di Kolombia

16 Januari 2024

Kontribusi Beberapa Miss Universe, Paulina Vega Penggerak Perdamaian di Kolombia

Beberapa Miss Universe berkontribusi terhadap isu sosial yang terjadi di sekitarnya. Paulina Vega, salah satu di antaranya.

Baca Selengkapnya

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

14 Januari 2024

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

Semua penjaga penjara dan pegawai administrasi yang disandera oleh narapidana di lembaga pemasyarakatan di seluruh Ekuador kini telah dibebaskan

Baca Selengkapnya