Sejumlah anggota tentara nasional Kolombia mengevakuasi korban tanah longsor di Mocoa, Kolombia, 1 April 2017. AP Photo
TEMPO.CO, Mocoa - Sedikitnya 254 orang tewas dan ratusan lainnya hilang setelah banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat menghantam Kota Mocoa, barat daya kolombia.
Angkatan bersenjata Kolombia dalam siaran pers mengatakan hujan lebat yang berlangsung pada Sabtu malam waktu setempat, 3 April 2017, mengakibatkan air sungai meluap disertai lumpur dan sampah masuk ke dalam rumah penduduk yang terlelap tidur.
"Banjir juga menyeret mobil dan pepohonan," bunyi siaran pers militer Kolombia, Ahad, 4 April 2017.
Korban kebanyakan tersapu air bah karena tak cukup waktu naik ke loteng atau mengungsi ke tempat lebih tinggi.
"Kami menyatakan kondisi darurat di kawasan yang terkena banjir di Kota Mocoa agar supaya kami bisa membantu masyarakat dan melakukan pekerjaan lebih baik," kata Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, yang terbang ke Mocoa pada Sabtu untuk melihat langsung proses pertolongan kepada para korban.
Dia menambahkan, 30 persen hujan bulanan di Kolombia turun hanya semalam. "Jantung hati kami semua bersama para korban tragedi ini," ucapnya.
Palang Merah memperkirakan sebanyak 220 orang hilang, sementara 400 korban lainnya menderita luka-luka. Pencarian korban di malam hari terpaksa dihentikan karena tidak ada listrik.
Mocoa adalah ibu kota Putumayo, dekat wilayah perbatasan Kolombia dengan Ekuador.
Gubernur Putumayo, Sorrel Aroca, mengatakan kepada media bahwa tragedi ini belum pernah terjadi di wilayahnya. Menurutnya, tragedi ini melenyapkan ratusan keluarga.
"Masyarakat tidak apa tahu apa yang harus dilakukan karena tidak ada persiapan menghadapi tragedi semancam ini," kata Hernando Rodriguez, 69 tahun, warga setempat kepada kantor berita AFP.