Jadi Target Pembunuhan, Dua Jurnalis Gugat Presiden Trump

Reporter

Sabtu, 1 April 2017 14:17 WIB

Bilal Abdul Kareem. middleeasteye.net

TEMPO.CO, Washington - Dua jurnalis yang pernah bertugas di Suriah, menggugat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke pengadilan setelah keduanya mengetahui nama mereka masuk daftar target pembunuhan.

Ahmad Muaffaq Zaidan, warga ganda Pakistan-Suriah dan Bilal Abdul Kareem, warga Amerika yang bekerja untuk Al Jazeera di Suriah menuntut agar nama mereka dicabut dari daftar target pembunuhan pemerintah Amerika Serikat.

Baca juga: Donald Trump Tempatkan Para Pembisik Teknologi di Gedung Putih

Gugatan itu diajukan di Pengadilan Distrik Columbia pada Kamis, 30 Maret 2017 oleh firma hukum yang berbasis di Inggris, Reprieve dan firma hukum berbasis di Washington DC Lewis Baach.

Kedua jurnalis meminta pengadilan menyatakan masuknya nama mereka dalam daftar target pembunuhan sebagai tindakan ilegal, dan mengeluarkan perintah menghapusnya sampai ada bukti yang kuat. Selain juga meminta pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan setiap serangan yang direncanakan terhadap penggugat.

Baca juga: Presiden Trump Tolak Ajakan Jurnalis Jabat Tangan Merkel

Para penggugat menuduh Amerika Serikat membuat konspirasi untuk melakukan pembunuhan di luar perbatasan dan melanggar hukum internasional dengan menargetkan warga sipil.

Clive Stafford Smith, pendiri dan direktur Reprieve, mengatakan gugatan itu diajukan setelah mendapat informasi dari sumber rahasia di Turki yang mengaku waktu eksekusi terhadap Abdul Kareem sudah dekat.

"Kami tahu mereka menargetkan Bilal dan kita harus mencegahnya melalui publisitas," kata Stafford Smith, seperti yang dilansir AL Jazeerah pada 1 April 2017.

Baca juga: Sembilan Jurnalis Tanzania Buat Berita Palsu Soal Presiden Trump

Bilal Abdul Kareem selama ini bekerja sebagai wartawan di kubu pemberontak Suriah di Idlib, Fatah al-Sham, kelompok yang berafiliasi al-Qaeda.

Sementara Ahmad Zaidan diketahui berada dalam daftar setelah adanya pembocoran file Edward Snowden yang diterbitkan dalam The Intercept. Dalam dokumen yang bocor pada tahun 2015, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat menuduh Zaidan adalah anggota al-Qaeda dan Ikhwanul Muslimin.

Selama karirnya, Zaidan telah mewawancarai pemimpin nama-nama yang masuk dalam daftar teroris Amerika Serikat, termasuk mantan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dan Abu Mohammad al-Jolani, kepala kelompok Front al-Nusra di Suriah. Ia menjabat sebagai kepala biro Al Jazeera Arab di Pakistan selama bertahun-tahun, dan sekarang menjadi produser eksekutif program.

Gugatan kedua jurnalis itu ditujukan tidak hanya kepada Presiden Trump, namun juga ke Kementerian Pertahanan, Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Kementerian Kehakiman, CIA, serta beberapa lembaga yang berhubungan dengan keamanan lainnya.

AL JAZEERAH|MIDDLE EAST EYE|YON DEMA

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

4 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

5 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

6 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

8 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

18 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

23 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya