TEMPO Interaktif, Singapura: Kabut asap asal Indonesia yang membalut Singapura betul-betul membuat mereka berang. Kemarin Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang isinya, kekecewaan negaranya soal kiriman asap yang saban tahun diterima Singapura. "Dalam suratnya, Perdana Menteri Lee bilang Indonesia perlu menyelesaikan masalah (asap) dengan cara yang tepat dan efektif, jadi investor merasa yakin di Indonesia, kredibilitas Indonesia dan ASEAN di dunia internasional tidak terpengaruh," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.Lee mengakui sudah sangat terlambat mencegah kebakaran hutan dan lahan tahun ini yang menyebabkan kabut asap terbang sampai Thailand selatan. Tapi, sangat penting mengambil langkah lanjutan sekarang juga guna mencegat si jago merah kembali mengamuk di masa yang akan datang. Karena itu, Lee dalam suratnya mengatakan, pertemuan yang dihadiri menteri lingkungan hidup dari negara ASEAN yang dapat kiriman asap bakal digelar di Singapura besok. "Guna mengerahkan sumber daya ASEAN membantu Indonesia menanggulangi masalah kebakaran hutan dan lahan," ujarnya. Menurut Lee, pertemuan itu juga bisa sebagai batu loncatan guna mempersiapkan perhelatan internasional. Di situ Indonesia dapat mengundang para pakar dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk membantu menangani kebakaran hutan serta asap yang ditimbulkan secara efektif. Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Azmi Khalid mengatakan pertemuan yang bakal digelar di Singapura itu hanya semacam pembicaraan singkat. Tujuannya, "guna menekan Indonesia dan mungkin membuat mereka memahami masalah yang dihadapi negara kami," katanya. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda membenarkan adanya undangan itu. Tapi, dia meminta acara itu digelar di Indonesia, di tempat asap itu berasal, yaitu Riau. "Ini bukan untuk menanggapi kekecewaan Singapura, lebih pada keprihatinan ASEAN untuk bekerjasama menghadapi masalah asap," ujarnya.Kelima negara yang akan ikut pertemuan adalah Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand, yang semuanya dibekap kabut asap yang berasal dari pembakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan. Akhir pekan lalu indeks polusi udara di Singapura mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.AFP | DIAN YULIASTUTI | SS KURNIAWAN