TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris Theresa May memerintahkan mengibarkan bendera setengah tiang di seantero Inggris sebagai bentuk duka cita mendalam bagi korban dan keluarga dalam aksi terorisme di Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen.
Dalam insiden itu empat orang tewas dan 20 orang lainnya terluka. “Bendera setengah tiang itu sebagai bentuk kita menghormati mereka yang tidak bersalah tapi harus kehilangan nyawanya,” ujar May, seperti dilansir dari BBC, Kamis, 23 Maret 2017.
Perintah May itu disampaikan setelah menjalankan rapat kabinet darurat di kantornya. Dalam rapat tersebut, pemerintah bersama kepolisian, petugas darurat, dan agen intelijen keamanan Inggris membahas insiden yang disinyalir sebagai aksi terorisme itu.
Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd, dalam keterangan resminya, menyatakan hingga kini pemerintah belum dapat memperkirakan seberapa besar dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa ini.
“Saya berterima kasih kepada polisi dan petugas pelayanan darurat yang telah merespons dengan cepat, menunjukkan keberanian dan profesionalisme,” ujar Rudd. Menurut dia, yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah keamanan dan keselamatan semua warga Inggris.
“Saya mengimbau masyarakat tenang tapi tetap waspada serta melaporkan apa saja yang mengganggu dan hal-hal yang mencurigakan kepada polisi,” katanya.
Rudd meyakini Inggris beserta seluruh rakyatnya dapat bekerja sama memerangi tindakan terorisme. “Kita harus melawan mereka yang mengganggu nilai-nilai yang kita yakini, baik nilai demokrasi, toleransi, maupun penegakan hukum.”
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.