Agen Korea Utara ke Malaysia Selidiki Pembunuhan Kim Jong-nam

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 14:05 WIB

Kim Jong-nam diantar petugas ke klinik kesehatan di Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Nyawanya tidak tertolong saat dibawa ke RS. Youtube.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur—Agen rahasia Korea Utara dilaporkan melakukan penyelidikan sendiri setelah polisi Malaysia menolak usulan untuk melakukan penyelidikan bersama atas pembunuhan Kim Jong-nam.


Salah satu tersangka pembunuhan, Siti Aisyah, 25 tahun asal Indonesia, mengaku dibayar oleh seorang pria muda dan tampan asal Korea Utara yang hanya dikenal sebagai James. Bayaran ini untuk melakukan gurauan pada orang asing untuk tayangan program realitas di televisi.


Baca: Takut Dibunuh, Istri dan Tiga Anak Kim Jong-nam Bersembunyi


Seorang pemilik salon kecantikan di pinggiran kota Kuala Lumpur yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Channel NewsAsia, Selasa 21 Maret 2017, "Mereka (agen Korea Utara) telah pergi dari toko ke toko, bertanya tentang teman-teman Siti. Mereka mengatakan mereka dari Pyongyang dan menyelidiki rencana politik terkait pembunuhan Kim Jong-nam."


Sumber itu mengatakan Siti Aisyah pertama kali bertemu James di Beach Club di Kuala Lumpur pada Januari dan kemudian mengikutinya ke Kamboja. Di Phnom Penh, dia bertemu dengan warga Korea Utara lain, Hong Lagu Hac, yang diduga memberikan minyak untuk dibasuhkan ke wajah Kim.


Advertising
Advertising

Baca: Pembunuhan Kim Jong-nam Diduga Dirancang 3 Bulan


Hong, bersama dengan tiga warga Korea Utara lainnya, sekarang pada masuk dalam daftar red notice atau buronan Interpol terkait pembunuhan itu.


Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, 13 Februari lalu. Dua wanita, masing-masing warga Vietnam dan Indonesia, diduga sebagai pemberi racun mematikan kepada Kim Jong-nam, yakni racun syaraf VX.


Polisi Malaysia bekerja sama dengan Interpol untuk memburu empat pria warga Korea Utara yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Keempatnya diduga intelijen yang ditugaskan membunuh Kim Jong-nam.


Hubungan diplomatik Korea Utara dengan Malaysia memanas setelah Malaysia melakukan penyidikan kasus kematian Kim Jong-nam. Korea Utara tidak mengakui jasad yang tewas itu sebagai Kim Jong-nam. Korea Utara berpegang pada identitas di paspor diplomatik korban, yakni tertulis nama Kim Chol.


Namun hasil uji sampel DNA anak Kim Jong-nam membuktikan jasad itu adalah Kim Jong-nam.


CHANNEL NEWSASIA | FREE MALAYSIA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

8 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

13 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya