Terbukti Kartel, Komisi Eropa Denda 11 Maskapai Triliunan Rupiah  

Reporter

Sabtu, 18 Maret 2017 13:45 WIB

Singapore Airlines. foto:abc.net.uu

TEMPO.CO, Brussels - Komisi Uni Eropa menghukum sebelas maskapai penerbangan membayar denda triliunan rupiah karena terbukti melakukan kartel.

Sebelas maskapai penerbangan yang terbukti melakukan kartel dalam bisnis penerbangan adalah Singapore Airlines, Air France, KLM, British Airways, Cargolux, Martinair, Air Canada, Cathay Pacific Airways, Japan Airlines, LAN Chile, dan SAS.

Kasus kartel oleh sebelas maskapai dibawa ke Komisi Eropa sebagai regulator tahun 2010. Komisi Eropa memutuskan sebelas maskapai itu terbukti melakukan kartel di bidang pelayanan jasa kargo, bahan bakar, dan biaya tambahan keamanan pada Desember 1999 hingga Februari 2006.

Namun, dalam tingkat banding, pengadilan membatalkan putusan Uni Eropa tahun 2010 dengan alasan prosedurnya keliru. Dalam pengadilan Uni Eropa pada Jumat, 17 Maret 2017, Komisi Eropa juga memastikan kekeliruan yang disampaikan pengadilan sebelumnya telah diperbaiki. Komisi pun memutuskan menghukum sebelas maskapai bersalah melakukan kartel dan harus membayar denda sebagai hukuman.

Mengutip Channel News Asia, Air France membayar denda paling besar, yakni 182,9 juta euro atau setara Rp 2,6 triliun, menyusul KLM 127,1 juta euro atau Rp 1,8 triliun, British Airways 104,4 juta euro atau Rp 1,49 triliun, Cargolux didenda 79,9 juta euro atau Rp 1,14 triliun, dan Singapore Airlines didenda 74,8 juta euro atau setara Rp 1,4 triliun.

Martinair yang didenda 29,5 juta euro pada 2010, dalam putusan Komisi Uni Eropa kemarin, dikurangi menjadi 15,4 juta euro atau setara Rp 220,8 miliar.

"Kami akan mempelajari putusan Komisi Eropa, setelah itu kami akan mempertimbangkan aksi yang sesuai," kata juru bicara Singapore Airlines.

Adapun SAS menegaskan akan melakukan perlawanan hukum dengan mengajukan banding atas putusan Komisi Eropa.

Komisioner Kompetisi Eropa Margrethe Vestager mengatakan kejahatan kartel tidak akan dibenarkan oleh Komisi. "Bekerja sama melakukan kartel daripada berkompetisi menawarkan pelayanan lebih baik kepada pelanggan, maka itu tidak sesuai dengan Komisi," ujar Vestager.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya