Donald Trump Hapus Kerugian 100 Juta Dollar Untuk Kurangi Pajak  

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 10:25 WIB

Dokumen pajak Donald Trump. nytimes.com

TEMPO.CO, Washington— Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghapusbukukan kerugian sebesar US$ 100 juta dollar atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk mengurangi pembayaran pajak federalnya pada 2005.


Hal ini diungkapkan Rachel Maddow dalam program acaranya di stasiun televisi MSNBC pada Selasa malam waktu setempat. Dengan mengaku rugi selama beberapa tahun, Trump diduga memperoleh keuntungan puluhan juta dollar dari pajak yang seharusnya ia bayar kepada negara.


Baca: Donald Trump Dicurigai Mengemplang Pajak Selama 18 Tahun


Seperti dilansir The New York Times, Rabu 15 Maret 2017, Maddow menunjukkan informasi itu dari dua halaman dokumen pajak yang dibocorkan David Cay Johnston, bekas wartawan New York Times yang dikenal sebagai jurnalis pajak dan penulis buku biografi Trump.


“Saya memperoleh dokumen ini dari orang tak dikenal melalui email. Mungkin saja ini dikirim oleh tuan Trump sendiri,” kata Johnston kepada Maddow.


Advertising
Advertising

Gedung Putih menanggapi laporan ini dua jam sebelum tayangan program Maddow disiarkan. Secara tidak langsung, Istana Kepresidenan mengakui keabsahan dokumen yang diperoleh MNSBC.


“Anda sangat putus asa untuk memperoleh rating sehingga melanggar hukum dan memuat tentang dua halaman dokumen pajak berumur lebih dari satu dekade,” demikian pernyataan Gedung Putih.


Seperti dokumen yang ditayangkan MNSBC, Gedung Putih menyatakan bahwa pada 2005 Trump membayar pajak US$ 38 juta untuk penghasilan US$ 150 juta atau dengan tingkat pajak 25 persen.


“Sebelum menjadi presiden, Trump adalah salah satu pengusaha berhasil dan bertanggung jawab. Ia membayar pajak sesuai yang seharusnya seperti pajak penjualan hingga pajak perusahaan.”


Namun, baik pernyataan Gedung Putih maupun dokumen yang ditayangkan MNSBC, belum menjawab mengenai asal usul perolehan pemasukan pendapatan Trump seperti yang dituntut Partai Demokrat.


Anggota Senat AS dari Partai Demokrat pada awal bulan ini kembali mendesak Komite Keuangan Senat untuk meninjau dan mengungkap pajak Trump. Ia telah menyalahi kepatutan politik selama beberapa dekade dengan menolak merilis dokumen pajaknya.


Partai Demokrat dan kritikus lainnya berpendapat, dokumen pajak itu bisa menunjukkan apakah kerajaan bisnis Trump telah menimbulkan konflik kepentingan selama Trump menjabat sebagai presiden.


Mereka juga ingin mengetahui apakah bisnis Trump mempengaruhi kebijakan terkait reformasi pajak hingga hubungan luar negeri, misalnya pernah berhubungan dengan pengusaha asal Rusia.


“Jika Gedung Putih bisa merilis informasi itu, mereka juga dapat merilis informasi lainnya,” ujar Zac Petkanas, penasihat senior Komite Nasional Demokrat pada Selasa malam.


“Satu-satunya alasan mereka menolak mengungkap dokumen pajak Trump karena mungkin selama ini ia berhubungan dengan konglomerat Rusia dan Kremlin.”


Sebelumnya, The New York Times pada 2 Oktober 2016 melaporkan Trump, menyatakan dirinya mengalami kerugian sebesar US$ 916 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun dalam pajak penghasilannya pada 1995.


Terjadinya pengurangan pajak yang begitu besar itu diduga terjadi disebabkan Trump menghindar untuk membayar pajak pendapatan alias mengemplang pajak negara selama 18 tahun.


THE NEW YORK TIMES | TIME | USA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI





Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

4 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

4 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

13 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

16 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

18 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

19 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya