Laporkan Wartawan, PM Israel dan Istri Beri Kesaksian di Sidang

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 07:07 WIB

PM Israel, Benjamin Netanyahu, dan istrinya Sara, berbincang dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kiri) dalam pemakaman Shimon Peres di Yerusalem, 30 September 2016. Keduanya terakhir bertemu pada 2010. REUTERS/Handout

TEMPO.CO, Tel Aviv—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, memberikan kesaksian di pengadilan soal wartawan yang diduga telah mengarang cerita bahwa dirinya diperintahkan keluar dari mobil oleh Sara saat sedang bertengkar.


Seperti dilansir Reuters, Rabu 15 Maret 2017, sidang yang dipimpin Hakim Azaria Alkilai pada Selasa lalu terkait laporan pasangan ini atas postingan wartawan Yediot Aharonot, Igal Sarna, di akun Facebook dua tahun lalu.


Baca: Karena Pesan Makan & Gaji Pengasuh, Istri Netanyahu Diusut


Di halaman Facebooknya, Sarna menulis bahwa istri PM Israel, Sara Netanyahu, meminta iring-iringan perdana menteri untuk berhenti di jalan bebas hambatan Tel Aviv-Jerusalem pada tengah malam karena ia tidak mau suaminya berada di mobil mereka lagi.


"Saya tidak pasti apakah dia (Sara Netanyahu, red) yang mengusir dia (Benjamin Netanyahu, red) atau (Benjamin) sendiri yang keluar dari mobil itu," kata Sarna kepada pengacara Netanyahu saat memberikan kesaksian di pengadilan Tel Aviv sebelumnya.


Advertising
Advertising

Jika hal ini terbukti, Sara Netanyahu telah membahayakan nyawa suaminya dan keamanan nasional.


Dalam sidang, Netanyahu, 67 tahun, menyebut dugaan insiden itu sebagai hal yang "menggelikan", "gila-gilaan" dan sama sekali tidak benar.


Ia mengatakan dirinya dan istrinya telah memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum soal pencemaran nama baik karena mereka merasa si wartawan sudah melewati batas dan mengada-ada.


Sarna mengakui ia mendengar kabar tersebut dari seorang teman, yang mendengar cerita itu dari seorang teman lainnya di tim penjaga keamanan perdana menteri. Ia belum memutuskan untuk memanggil para saksi guna memperkuat dugaannya karena ia tidak mau siapa pun mendapat masalah.


Sarna membatalkan kesaksian bekas Direktur Shin Bet, Yoram Cohen, untuk melindungi narasumbernya.


Pasangan Netanyahu menuntut pembayaran kerugian sebesar 280.000 shekel atau sekitar Rp1 miliar, pernyataan minta maaf serta penghapusan tulisan soal cerita tersebut dari Facebook Sarna.

Tulisan asli di Facebook-nya dibagikan hanya 1.500 kali tetapi kasus pengadilan itu telah menarik lebih banyak perhatian.

Kasus itu juga mengundang pertanyaan soal pengaruh Sara Netanyahu, 58 tahun dalam pemerintahan perdana menteri.

Pada tahun-tahun belakangan, ia telah terlibat dalam sejumlah tuntutan hukum, baik sebagai penggugat maupun tergugat.

Netanyahu dan istrinya memiliki hubungan yang buruk dengan media Israel. Pada Januari, ia menggambarkan media sebagai "sayap-kiri" dan "Bolshevik.”

Hakim pada persidangan hari Selasa tidak akan mengizinkan pengacara Sarna menanyakan soal hubungan Benjamin-Sara Netanyahu maupun insiden-insiden pada masa lalu.

Pada 2016, sebuah pengadilan ketenagakerjaan menyatakan bahwa Sara Netanyahu telah menghina dan membuat gusar staf rumah tangga kediaman resmi perdana menteri.

Sara saat ini sedang diselidiki kepolisian atas kemungkinan penggunaan dana negara untuk keperluan pribadinya.


REUTERS | THE JERUSALEM POST |SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

5 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

5 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

6 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

7 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

8 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

9 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

11 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya