Seorang pasukan pro-pemerintah Libya melakukan pengeceka saat bentrok dengan Dewan Revolusioner Libya Syura di Benghazi, 21 Januari 2015. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
TEMPO.CO, Moskow - Rusia membantah laporan media Barat yang menyebutkan negeri itu telah mengerahkan pasukan khusus ke sebuah kota di Mesir dekat daerah konflik di Libya.
"Tidak ada satupun pasukan khusus Rusia di Sidi Barrani. Laporan media Barat itu mengutip sumber tak jelas," kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa, 14 Maret 2017.
Bantahan Rusia itu disampaikan sehari setelah kantor berita Reuters menyampaikan kabar mengenai keberadaan 22 anggota pasukan khusus Rusia dan beberapa jet tanpa awak di pangkalan udara Mesir dekat perbatasan Libya.
Keterangan tersebut diperoleh Reuters setelah mengutip sumber dari Amerika Serikat, militer Mesir dan diplomat. Kementerian Pertahanan Mesir juga membantah berita itu.
Dalam laporannya, Reuters juga mengatakan, pengerahan pasukan khusus Rusia itu sebagai bagian dari dukungan terhadap komandan militer Libya, Khalifa Haftar, setelah kekuatannya dipukul mundur pada 3 Maret 2017 oleh Brigade Pertahanan Benghazi. Sebelumnya, Kota Sidi Barrani dikuasai oleh pasukan Haftar.
Lima tahun setelah kejatuhan bekas diktator Muammar Qadhafi, Libya terus menerus dibalut kekerasan dan konflik politik. Rival pemerintah menguasai Ibu Kota Libya, Tripoli, dan wilayah sebelah timur Libya pada 2014.
Adapun Jenderal Khalifa Haftar adalah pejabat pemerintah yang bermarkas di wilayah sebelah timur kota pelabuhan Tobruk. Dia menolak bergabung dengan pemerintah Tripoli dukungan PBB.