Pemilu Belanda, PM dan Politikus Anti-Islam Berseteru dalam Debat

Reporter

Selasa, 14 Maret 2017 09:20 WIB

Politisi Belanda, Geert Wilders dan PM Belanda Mark Rutte saat mengikuti debat "EenVandaag" di Rotterdam, 13 Maret 2017. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Den Haag—Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan rival terbesarnya, politikus anti-Islam Geert Wilders, berteru dalam debat perdana mereka menjelang pemilu Belanda Rabu besok.


Seperti dilansir ABC News, Selasa 14 Maret 2017, Wilders dalam debat yang digelar Senin malam waktu setempat menyebut Rutte pemimpin bagi imigran asing dan bukan untuk rakyat Belanda.


Baca: Jika Terpilih, Geert Wilders Ingin Hapus Islam Dari Belanda


Sementara Rutte balik menuding jika Wilders terpilih, Belanda dipastikan akan hancur karena kebijakannya yang kontroversial dan anti-Islam.


Debat yang disiarkan langsung oleh televisini ini digelar 48 jam sebelum 13 juta penduduk Belanda akan memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen. Jajak pendapat sementara menunjukkan partai Kebebasan Wilders berhadap-hadapan dengan partai konservatif Rutte.


Advertising
Advertising

"Pada Rabu, rakyat Belanda memiliki kesempatan untuk menghentikan mimpi Wilders menjadi pemenang,” kata Rutte.


“Kemungkinan ini masih besar. Jangan pilih partai yang pergi ketika menghadapi pilihan sulit apalagi menempatkan kepentingan partai di atas kepentingan nasional.”


Baca: Bertemu pendukung Wilders, politikus antipendatang, di Den Haag


Pernyataan ini merujuk pada sikap partai Wilders yang meninggalkan koalisi pemerintahan bersama Rutte pada 2012, karena menolak mendukung kebijakan pengetatan anggaran.


Wilders membalas dengan menyebut ada 130 ribu pencari suaka yang menerima pelayanan kesehatan gratis.


“Anda Tuan Rutte, bukan perdana menteri Belanda, tapi perdana menteri warga asing.”


Rutte pun menjawab: “Anda bisa memblokir saya di Twitter, tapi sekarang Anda harus dengarkan saya. Belanda dapat mengatasi krisis imigran. Sedangkan cara Anda dengan melarang Al Quran.”


Pemilu Belanda menjadi indikator apakah kelompok ultranasionalis akan semakin Berjaya di Eropa setelah keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.


Setelah Belanda, dua negara Eropa lain yakni Prancis dan Jerman juga akan menggelar pemilu parlemen. Dalam pemilu mereka, kubu ultranasionalis anti-imigran diprediksi meraup suara tinggi.


ABC NEWS | EXPRESS | DEUTSCHE WELLE | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

24 Agustus 2017

Ada Ancaman Teror, Konser Band Allah-Lass di Rotterdam Dibatalkan

Konser band rock Allah-Lass di Rotterdam, Belanda batal setelah ada laporan ancaman teror dari kepolisian Spanyol

Baca Selengkapnya

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

11 Juni 2017

Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Stasiun Amsterdam, Dua Orang Kritis

Sebuah mobil menabrak delapan pejalan kaki di siatsiun kereta utama Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

18 Mei 2017

Raja Belanda 21 Tahun Kopilot Pesawat, Penumpang Tak Pernah Kenal

Raja Belanda, Willem-Alexander ternyata sudah 21 tahun menjadi kopilot pesawat komersial, serunya penumpang pesawat tak mengenalinya.

Baca Selengkapnya

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

17 Maret 2017

Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders siap masuk pemerintahan baru yang dipimpin Mark Rutte.

Baca Selengkapnya

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

16 Maret 2017

Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

Ketua Asosiasi Produsen-Produsen Daging Merah Turki, Bulent Tunc mengatakan bahwa pihaknya siap mengirim kembali sekitar 40 ekor sapi ke Belanda.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

16 Maret 2017

Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

Mark Rutte, pemenang pemilu Belanda, diperkirakan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan D66 dalam membentuk pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

16 Maret 2017

Di Kampung Halaman, Pemimpin Anti-Islam Belanda Ini Tak Disukai

Warga Venlo berharap pemimpin anti-Islam Belanda, Geert Wilders, tak terpilih menjadi perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

16 Maret 2017

Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte

Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

16 Maret 2017

Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah

Perdana Menteri Mark Rutte menegaskan Belanda ingin tetap sebagai negara yang aman, stabil dan makmur.

Baca Selengkapnya

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

16 Maret 2017

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda

Partai Mark Rutte menang dengan 31 kursi, unggul atas partai pimpinan Geert Wilders yang dapat 19 kursi.

Baca Selengkapnya