Sebelum Tewas Diracun, Whistleblower Rusia Kontak Agen Inggris  

Reporter

Selasa, 14 Maret 2017 07:05 WIB

Alexander Perepilichnnyy. theguardian.com

TEMPO.CO, Jakarta- Alexander Perepilichnyy, pebisnis yang menjadi whistleblower atau pembongkar kasus Rusia diketahui sempat kontak dengan agen rahasia otoritas Inggris. Fakta itu sempat menimbulkan ketegangan antara kedua negara.


Perepilichnyy ditemukan tewas ketika tengah berolahraga lari di sekitar rumah mewahnya, di Weybridge, Inggris, pada 2012 lalu.


Baca: Perepilichnyy Sempat Memicu Ketegangan Rusia dan Inggris


Ia kala itu tengah dalam proses membantu sebuah investitigasi terkait dengan penyalahgunaan dana pajak hingga ratusan juta poundsterling bermoduskan pencucian uang yang melibatkan pemerintah Rusia.


Perepilichnyy ditemukan tergeletak di tengah jalanan gelap oleh seorang wanita di sekitar tempat tinggalnya. Empat hari setelah kematiannya, otoritas setempat mengumumkan penyebab tewasnya Perepilichnyy adalah normal akibat serangan jantung.


Advertising
Advertising

Namun, pihak kepolisian kemudian menerima informasi yang mengindikasikan adanya kemungkinan lain dalam kematian Perepilichnyy, sehingga membutuhkan investigasi lengkap.


Hasil otopsi Perepilichnyy yang dirilis Senin lalu menyatakan penyebab kematiannya adalah racun yang ada dalam sup di menu makan siangnya.


Baca: Pengusaha Rusia Tewas Diduga Karena Racun dalam Sup


Meskipun bukti sup itu telah dihilangkan, hasil otopsi itu berdasarkan jejak kimia yang berasal dari racun tumbuhan yang ditemukan di perutnya. Dalam review yang dilakukan sebelum otopsi terdapat kecurigaan bahwa bahan-bahan dalam sup yang dimakannya telah ditukar.


Perepilichnyy diketahui telah memakan semangkuk sup, makanan populer khas Rusia. Namun pada tes yang dilakukan tidak teridentidikasi detil konten herbal yang ada dalam perutnya.


Perwakilan dari perusahaan asuransi jiwa,Legal and General, Bob Moxone-Browne mengatakan bukti sup yang dimakan oleh Perepilichnyy dibuang tak lama setelah kematiannya. “Terdapat sejumlah bahan kimia yang didapatkan dari ronga perutnya,” kata Bob, seperti dilansir dari BBC News, Selasa, 14 Maret 2017.


Pada 2016 lalu, Kepala perusahaan investasi berbasis di London, Inggris, Hermitage Capital, Bill Browder pun mengirimkan surat kepada otoritas Rusia bahwa Perepilichnyy tengah bekerja sama dalam penyelidikan sebuah kejahatan besar berskala trans nasional.


“Kami katakan bahwa dia merupakan pria berusia 44 tahun yang sehat, yang kemudian tewas setelah menyerahkan sejumlah dokumen kepada kami,” katanya.


Menurut Bill, dokumen itu merupakan kunci yang dibutuhkan dalam investigasi kasus dugaan penyalahgunaan pajak terbesar dalam sejarah Rusia.


Bill menuduh pemerintah Rusia, bersama pihak kepolisian dan kelompok kriminal Rusia mengendalikan praktik pencucian ini yang menimbulkan kerugian hingga US$ 230 juta.


Bukti keras kasus ini ditemukan oleh Sergei Magnitsky, seorang pengacara yang bekerja di Hermitage. Namun, Sergei pun tewas ketika tengah ditahan di penjara Moskow, Rusia.


Sekretaris Kementerian Luar Negeri Inggris, William Hague meminta pihak Rusia untuk bertanggung jawab menjelaskan kematian Sergei dan mencegah hal seperti itu terulang kembali.


Adapun dokumen yang diserahkan oleh Perepilichnyy itu menunjukkan sejumlah nama tertuduh di otoritas Rusia yang melakukan transfer atau pemindahbukuan uang senilai 7 juta euro atau Rp 99,7 miliar kepada sebuah akun bank di Swiss dan menggunakan sebagian uang dari penyalahgunaan pajak itu untuk membeli sejumlah properti mewah.


“Kami telah memiliki bukti setidaknya ada 60 orang di Rusia yang diduga terlibat.”


Namun, pemerintah dan pihak kepolisian Rusia menutup rapat seluruh sistem dan data terkait hal tersebut. Sehingga, pencairan bukti dilakukan di luar Rusia.


Dokumen yang diberikan Perepilichnyy merupakan bukti penting dalam investigasi kasus pencucian uang yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan kejaksaan Swiss.


Pihak kejaksaan Swiss telah mengonfirmasi bahwa data yang diberikan oleh Perepilichnyy telah diterima dan mereka akan melanjutkan proses investigasi tersebut.


Juru bicara Perepilichnyy dalam persidangan tahun lalu juga mengungkapkan bahwa Perepilichnyy meninggalkan Rusia dan menetap di Inggris karena merasa hidupnya terancam.


BBC NEWS | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

32 menit lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

44 menit lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

7 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

12 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

17 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya