Pembunuhan Kim Jong-nam Diduga Dirancang 3 Bulan  

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 12:16 WIB

Kim Jong-nam menemui petugas untuk melaporkan penyerangan dan meminta pemeriksaan di Bandara Internasional KLIA, Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Penyergapan itu hanya terjadi kurang dari 3 detik. Youtube.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diduga direncanakan tiga bulan sebelum kejadian. Saluran TV3 Malaysia merilis video yang diambil dari kamera pengintai di salah satu apartemen di Old Klang Road Condominium, Kuala Lumpur. Tanggal yang tertera pada video tersebut adalah 28 November 2016.

Video yang diperoleh TV3 dan dilansir Vietnam News Express itu memperlihatkan seseorang yang diduga mirip Sekretaris Kedutaan Korea Utara Kwang Hyon-song keluar mobil berpelat nomor diplomatik. Mobil tersebut berhenti di depan Old Klang Road Condominium.

Baca:
Bernama: Jaringan Intelijen Korea Utara Aktif di Malaysia

Di depan mobil itu, sudah menunggu dua orang berpakaian gelap. Ketiganya bercakap-cakap sejenak sebelum memasuki apartemen. Menurut TV3, diplomat Korea beberapa kali berkunjung ke apartemen tersebut.

Kim Jong-nam tewas pada 13 Februari 2017 dalam perjalanan ke Rumah Sakit Putrajaya, Kuala Lumpur. Dia tewas setelah dipapar cairan oleh dua wanita, yakni Doan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah dari Indonesia, di Bandara 2 Internasional Kuala Lumpur. Jong-nam—menggunakan nama Kim Chol pada paspornya—saat itu hendak ke Makau, Cina. Autopsi Departemen Kesehatan Malaysia mengungkap, cairan yang menewaskan Jong-nam adalah VX, cairan berbahan kimia berkadar racun tinggi.

Doan dan Siti menjalani sidang di Pengadilan Sepang. Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat warga Korea Utara sebagai tersangka. Mereka adalah Ri Ji-hyon, Hong Song-hac, O Jong-gil, dan Ri Jae-nam. Adapun Hyon Kwang-song diduga berperan sebagai pengantar empat tersangka yang kini buron dan ditengarai berada di Pyongyang.

Baca: Buktikan Racun VX, Pengacara Minta Otopsi Kedua Kim Jong-nam


Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian tentang benar-tidaknya video tersebut. Namun, menurut TV3, saat penggeledahan beberapa waktu lalu, penyidik kepolisian menemukan racun VX di apartemen tersebut.

Wakil Tetap Malaysia untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Ahmad Nazri Yusof menilai penyelidikan kasus pembunuhan Jong-nam akan memakan waktu lama. “Ini karena kompleksitas dan sensitivitas kasus ini,” ujar Ahmad. Dia menuturkan pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan OPCW dan organisasi internasional lain untuk menyeret pelaku ke pengadilan.

THE STAR | VNEXPRESS.NET | SUKMA LOPPIES




Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya