Bernama: Jaringan Intelijen Korea Utara Aktif di Malaysia

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 09:04 WIB

Kim Jong Nam. AP/JoongAng Sunday via JoongAng Ilbo, Shin In-seop

TEMPO.CO, KUALA LUMPUR— Di saat Malaysia dan Korea Utara melakukan sedang memecahkan pertikaian diplomatik antara kedua pemerintah, kantor berita Malaysia Bernama melaporkan bahwa jaringan intelijen Korea Utara ternyata aktif di Malaysia.


Seperti dilansir Bernama, Jumat 10 Maret 2017, seorang sumber yang menolak disebutkan namanya mengatakan, sejumlah intel Korea Utara menyamar dengan berbagai profesi di antara sekitar 1.000 warga negara itu yang kini berada di Malaysia.


Baca: Intelijen Korea Utara di Indonesia Disebut Berkedok Restoran


Pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara 2 Kuala Lumpur International tiga pekan lalu, telah memicu minat banyak kalangan atas operasi intelijen Pyongyang di Malaysia.


Kehadiran intelijen Korea Utara di Malaysia menurut sang sumber, memang direncanakan untuk membentuk jaringan intelijen terorganisir.


Advertising
Advertising

Orang itu menuding bahwa warga Korea Utara yang bekerja sebagai spesialis teknologi informasi di perusahaan lokal di Cyberjaya, patut diduga mengumpulkan informasi dan data secara internal.


Baca: Kode Rahasia dari Korea Utara di Malam Nahas Kim Jong-nam


"Ini bukan orang biasa karena mereka secara khusus dilatih sebelum dipilih oleh rezim untuk bekerja di luar negeri,” kata sumber itu.


"Sementara yang disponsori oleh perusahaan lokal, kehadiran mereka di Malaysia tidak hanya bekerja tetapi juga sebagai mata-mata yang terlatih."


Kelompok orang ini menurut sang sumber, adalah bagian dari sekitar 100 ribu warga Korea Utara yang bekerja di seluruh dunia. Mereka menjadi "sumber" berharga untuk rezim Kim Jong-un karena mereka juga mengirim uang hasil jerih payah mereka ke negara asal.


Setiap warga Korea Utara yang bekerja di luar negeri wajib melaporkan keberadaan mereka di kedutaan setiap bulan dan menjalani pembekalan secara teratur.


Sumber itu mengklaim bahwa selain IT, warga Korea Utara juga aktif di bidang pertambangan bijih besi di Sarawak dan sebagai mitra untuk pengusaha Malaysia.


"Mereka mencoba untuk mengekspor produk Malaysia ke Korea Utara dan sebaliknya, meskipun mereka tahu banyak pihak yang menyadari pembatasan yang diberlakukan oleh PBB pada negara mereka."


Sumber itu juga mengatakan pengusaha membayar gaji pegawai asal Korea Utara langsung ke kedutaan mereka di sini. Sedangkan karyawan hanya akan menerima tunjangan hidup.


"Kedutaan biasanya mengambil uang dari Malaysia dalam bentuk uang tunai karena mereka tidak dapat melakukan transaksi online karena pembatasan oleh PBB di Pyongyang.”


"Mereka akan membawa tas berisi uang dan dibebaskan pergi oleh keamanan bandara saat menggunakan hak diplomatik mereka,” sang sumber menjelaskan.


Sumber itu menambahkan, jawaban atas pertanyaan mengapa Korea Utara bekerja di sektor TI dan bagaimana negara mengelola untuk menghasilkan begitu banyak, dapat ditemukan di Hackread, portal berita online berbasis Milan.


Laman itu mengungkapkan bahwa unit TI yang didirikan oleh rezim Pyongyang, yang dikenal sebagai Biro 121, terdiri dari kelompok elit peretas terlatih untuk melakukan tugas mata-mata siber dan kejahatan dunia maya.


Bernama menemukan sebuah wawancara antara portal berita itu dengan Profesor Kim Heung Kwang, warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan pada 2004.


Dalam wawancara itu, Kim mengatakan dia mengajar ilmu komputer di Korea Utara untuk kelompok elite peretas selama 20 tahun.


Hanya mereka yang bekerja untuk Biro 121 yang diizinkan untuk mendapatkan akses ke Internet atau untuk meninggalkan negara itu.


Namun, sumber Bernama memastikan para agen intelijen Korea Utara selalu dalam pantauan otoritas Malaysia.


"Semua badan intelijen regional menyadari kegiatan mereka. Untuk itu operasi rahasia mereka sedang diintensifkan 24 jam untuk memantau kegiatan mereka.”


BERNAMA | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

10 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

23 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya