Hawaii Akan Gugat Larangan Muslim Terbaru Donald Trump

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 12:00 WIB

Sejumlah perempuan Muslim menunaikan salat dalam unjuk rasa mendukung Muslim Amerika dan aksi protes kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump di Times Square, New York, 19 Februari 2017. AP/Andres Kudacki

TEMPO.CO, Hawaai—Hawaii akan menjadi negara bagian pertama yang menggugat larangan terbaru Presiden Donald Trump terhadap warga dari enam negara mayoritas Muslim ke Amerika Serikat.


Seperti dilansir NBC News, Rabu 8 Maret 2017, gugatan diajukan oleh Jaksa Hawaii Douglas C. Chin, kepada hakim federal di Hawaii. Ia meminta hakim untuk membekukan aturan terbaru tersebut.


Baca: Trump Cabut Irak dari Daftar Pengetatan Aturan Imigrasinya


"Larangan terbaru ini tak lain adalah Larangan Muslim 2.0. Dengan dalih keamanan nasional, aturan ini mengancam imigran dan pengungsi,” kata Douglas C. Chin, dalam pernyataan Senin lalu. "Aturan ini hanya akan membuka pintu bagi diskriminasi lain."


Sebelumnya Hawaii bersama sejumlah negara bagian lain seperti Washington menggugat dan berhasil membekukan larangan imigrasi Trump yang dikeluarkan pada 27 Januari lalu.


Advertising
Advertising

Baca: Teken Larangan Muslim Baru, Donald Trump Menuai Kecaman


Jaksa Negara Bagian Washington, Bob Ferguson, menyatakan masih mempelajari aturan terbaru ini, meski menurut dia sama buruknya dengan aturan yang lama.


Aturan terbaru yang akan berlaku pada 16 Maret—15 Maret di Hawai--tidak jauh berbeda dengan aturan pertama yang diteken pada 27 Januari 2017.


Yang berbeda kali ini Irak dikeluarkan dari daftar, sementara enam negara lain tetap sama yakni Iran, Libya, Sudan, Somalia, Suriah dan Yaman. Mereka dilarang masuk ke AS selama 90 hari sejak aturan ini diterbitkan.


Larangan Muslim pertama menimbulkan kekacauan di bandara di seluruh Amerika Serikat. Ribuan mahasiswa, dosen hingga pemegang kartu hijau—tanda kependudukan permanen—ditahan bahkan dideportasi.


Setelah diprotes berhari-hari dan didugat ke pengadilan, sejumlah hakim federal membekukan perintah imigrasi itu. Trump membantah bahwa aturan itu mendiskriminasi umat muslim. Tapi selama masa kampanye, Trump berjanji akan menghalangi Muslim masuk ke Amerika Serikat.


THE WASHINGTON POST | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

3 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

3 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

6 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

7 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya