WikiLeaks: CIA Sadap TV, Ponsel dan Komputer Warga Dunia

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 09:53 WIB

Wikileaks mengatakan CIA menggunakan chanel TV populer, smartphone dan mobil untuk memata-matai pemiliknya. washingtonpost.com

TEMPO.CO, Washington—Situs whistleblower WikiLeaks menuding badan intelijen Amerika Serikat, CIA, menggunakan sejenis virus untuk menyadap televisi pintar, telepon pintar, sistem operasi komputer Windows hingga aplikasi pembicaraan seperti WhatsApp dan Signal milik miliaran warga dunia.


Seperti dilansir The Washington Post, Rabu 8 Maret 2017, dokumen berkode Vault 7 yang dilansir WikiLeaks pada Selasa waktu setempat menyebut virus ini dapat digunakan untuk merekam suara, gambar dan percakapan pribadi pengguna, meskipun telah dilindungi enskripsi.


Baca: Wikileaks Bocorkan Dokumen Milik Badan Intelijen Jerman


Dalam kasus alat yang disebut “Weeping Angel,” WikiLeaks menulis bahwa pengguna televisi pintar merek Samsung akan mengira televisinya padam dengan mode “Fake-Off”. “Padahal ketika mereka mengira televisi padam, alat Weeping Angel tengah merekam pembicaraan di dalam ruangan.”


Unit khusus CIA yang bernama Cabang Peralatan Mobile juga memproduksi virus untuk mencuri informasi dari telepon buatan Apple, iPhones, serta Android buatan Google. Informasi ini sangat meresahkan karena menurut WikiLeaks, iPhone banyak digunakan oleh diplomat, politikus hingga pengusaha.


Advertising
Advertising

Baca: WikiLeaks Bocorkan Dokumen Rahasia Arab Saudi


WikiLeaks juga melaporkan bahwa CIA tengah berupaya untuk menyadap sistem kendaraan dan truk. Langkah ini dituding WikiLeaks bakal berbahaya karena memungkinkan CIA, “melakukan pembunuhan tanpa terdekteksi.”


CIA berdalih langkah-langkah fantastis ini dilakukan untuk memerangi kelompok teror seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kerap menggunakan aplikasi terenskripsi seperti Telegram.


Namun hal ini dikritik oleh kelompok peretas. “Argumen bahwa teroris menggunakan televisi pintar Samsung, sangat-sangat aneh. Televisi jenis ini justru digunakan oleh ribuan warga Amerika Serikat,” kata Alex Rice, kepala teknologi Hacker One, perusahaan start-up that yang mendaftar peretas untuk menguji keamanan perusahaan atau perusahaan.


WikiLeaks masih menunda bocoran 8.761 dokumen lain terkait penyadapan CIA, hingga ada konsesus terkait program ini.


Namun data ini berbeda dengan data bekas kontraktor Badan Keamanan Dunia (NSA) Edward Snowden. Saat itu Snowden menunjukkan bahwa terjadi penyadapan besar-besaran terhadap sistem komunikasi berbasis internet.


Sedangkan dalam kasus ini, WikiLeaks membocorkan dugaan penyadapan CIA terhadap peralatan elektronik individu.


“Ini adalah kejutan besar,” ujar Jake Williams, pendiri Rendition Infosec, perusahaan keamanan siber. “Dokumen ini mengungkap alat sejenis virus yang jauh lebih berbahaya dibandung kasus NSA.”


Jika tuduhan ini benar, ketegangan antara pemerintah dengan perusahaan teknologi papan atas seperti Google, Microsoft, Facebook, dan Yahoo akan kembali terulang pasca-Snowden.


Tahun lalu, Apple didukung perusahaan teknologi melawan permintaan FBI untuk membuka iPhone milik pelaku serangan San Bernardino.


Setelah Apple menolak, FBI pun berhasil membuka rekaman telepon melalui pihak ketiga yang tidak disebutkan. Akibatnya, keamanan iPhone terancam.


THE WASHINGTON POST | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

22 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

27 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan

Baca Selengkapnya