Pakistan Buka Dua Perlintasan Perbatasan, Ribuan Orang Mengantre

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 02:52 WIB

Sejumlah pria India berlatih di kamp pelatihan pertahanan diri, di Akhoor, India, 22 Juni 2015. Kamp pelatihan tersebut untuk anak-anak dan laki-laki yang tinggal di dekat kota perbatasan India Pakistan. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan membuka dua perlintasan perbatasan utama mereka. Hal ini membuat ribuan warga Afganistan dan Pakistan yang telantar, mengantre untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

Seorang pejabat di titik Torkham, kemarin, mengatakan 2.900 orang menyeberang ke Afganistan dan 550 masuk Pakistan. Data dari persimpangan utama lainnya di Chaman belum tersedia.

Pakistan menutup penyeberangan pada tiga minggu yang lalu setelah gelombang serangan mematikan oleh militan yang dikatakan beroperasi di Afganistan. Kedua negara telah lama menuduh satu sama lain karena ketidakmampuan mengatasi militan.

Baca juga: Pemimpin Taliban Pakistan Diyakini Telah Tewas

Afganistan mengatakan sekitar 25 ribu warga Afganistan telantar di Pakistan karena penutupan perbatasan. Kedua penyeberangan itu akan dibuka untuk hari kedua, tapi banyak yang mengatakan tak mungkin semua orang dapat menyeberangi perbatasan pada Rabu ini.

"Kami terjebak di sini karena kami memiliki masalah di Tanah Air," kata Shah Wali, yang berasal dari Kota Kunduz di Afganistan. Selain itu, ada Zabihullah yang telah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk perawatan medis.

Zabihullah menyatakan saat akan kembali ke kediamannya, perbatasan itu ditutup. "Saya membawa uang tapi akhirnya menghabiskan semua itu. Sejak itu saya hidup dari uang dan makanan milik orang lain. Sudah begitu hina. Saya seperti orang miskin sekarang," katanya.

Zabihullah, saat ditemui, telah mengantre selama empat jam. "Para tentara terus memaksa kami berkeliling dari satu antrean ke yang lain. Ini sangat melelahkan."

BBC | DIKO OKTARA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

22 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

23 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

46 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

52 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

53 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

54 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya