Aktivis Malaysia Desak Zakir Naik Dianggap Ancam Keamanan  

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 19:22 WIB

Zakir Naik. Wikipedia.org

TEMPO.CO, KUALA LUMPUR— Sekitar 19 aktivis Malaysia memulai proses hukum untuk meminta perintah pengadilan agar pengkhotbah asal India, Dr Zakir Naik, dianggap ancaman keamanan nasional.


Seperti dilansir The Star, Rabu 1 Maret 2017, penggugat adalah aktivis hak asasi manusia, pengacara, pengusaha hingga mantan wakil menteri di Departemen Perdana Menteri Malaysia, P. Waytha Moorthy.


Baca: Gontor Undang Ulama Zakir Naik, Minta Dukungan Jusuf Kalla


“Zakir adalah orang berbahaya yang telah dilarang di sejumlah negara karena dinilai bekerja sama dengan organisasi teroris,” demikian pernyataan mereka.


Kelompok ini berharap pengadilan akan mengeluarkan perintah untuk melarang Zakir datang dan menetap di Malaysia.


Advertising
Advertising

Waytha yang juga ketua Hindu Rights Action Force (Hindraf) menegaskan bahwa gugatan ini tidak bermaksud untuk menghina ajaran Islam maupun umat Muslim.


“Kami hanya mempermasalahkan dari kepentingan keamanan nasional,” ujar Waytha.


Asiah Abd Jalil, salah satu penggugat mengatakan bahwa "Islam tidak mengajarkan kita meremehkan budaya dan agama orang lain." Penggugat lainnya, Siti Zabedah mengatakan mereka mengajukan gugatan untuk menegakkan ajaran Islam.


Meski Zakir merupakan buronan di India, Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Nur Jazlan Mohamed menyatakan ulama kontroversial ini bebas datang karena tidak masuk dalam daftar buronan Malaysia.


Sejumlah negara selain India telah melarang Zakir seperti Bangladesh, Kanada dan Inggris.


Dr Zakir Naik adalah pengkhotbah kontroversial. Dia sering kali mengajak debat pemuka agama lain dengan gaya yang cenderung keras dan ekstremis. Ia juga pernah membawa materi khotbah yang dianggap mendukung ideologi kelompok teroris internasional Al Qaedah.


Organisasinya, Islamic Research Foundation(IRF) telah dilarang di India.


November lalu, media India melaporkan bahwa Badan Investigasi Nasional negara itu (NIA) telah melakukan penggerebekan di beberapa properti komersial dan residensial yang dimiliki oleh Dr Zakir.


Pejabat NIA menyita beberapa dokumen yang diduga menunjukkan bahwa IRF telah mensponsori calon teroris untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjuang bersama Negara Islam Irak dan Suriah.


ASIAONE | THE STAR | MALAY MAIL ONLINE | SITA PLANASARI AQUADINI





Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

12 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

12 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya