Membunuh Warga Yahudi, Pelaku Dihukum 11 Tahun

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 18:27 WIB

Polisi menangkap warga Yahudi yang berbuat anarkis saat protes pembongkaran dua bangunan tempat tinggal di Tepi Barat Beit El, dekat Ramallah, 29 Juli 2015. Pengadilan Tinggi Israel bulan lalu memerintahkan dua banguann di Beit El utara Ramallah dihancurkan, karena wilayah tersebut merupakan bagian dari Palestina. REUTERS/Emil Salman

TEMPO.CO, Tel Aviv - Seorang pria Yahudi dihukum 11 tahun penjara setelah terbukti bersalah menusuk warga Yahudi lainnya yang sebelumnya diyakini orang Arab.

Sebagaimana dilaporkan Times of Israel, pria bernama Shlomo Pinto itu melakukan aksinya pada Okotober 2015 terhadap Uri Razkan, 22 tahun, hingga penjaga toko itu tewas.

Kantor berita Israel menyebutkan, Pinto menutuskan membunuh warga Arab untuk melampiaskan dendamnya terhadap apa yang mereka lakukan di tanah Israel pada September 2016.

"Untuk melampiaskan dendamnya, Pinto menggunakan sebilah pisau dan palu," tulis Middle East Monitor.

Serangan mematikan terhadap Razkan dilakukan ketika Pinto melihat korban berada di pusat perbelanjaan Shufersal di Kiryat Ata.

Pelaku, tulis Middle East Monitor, yakin bahwa Razkan menjadi karyawan toko milik orang Arab. Selanjutnya, dia mendekati dari belakang ketika korban sedang menyusun makanan. Selanjutnya, dia mencabut belati dan menusuk Razkan berkali-kali di bagian punggung dan bahu.

Ketika membacakan keputusannya, hakim mengatakan bahwa pelaku telah meminta maaf kepada korban dan menyatakan perbuatannya itu salah orang.

"Dia menyesal mengindentifikasi Razkan dan menyebabkan kerugian terhadap korban yang dipanggil sebagai 'saudara' sesama Yahudi," kata hakim.

Dalam rekaman CCTV yang terpasang di pusat perbelanjaan menunjukkan Pinto mendekati Razkan dari belakang dan menusuknya di sebelah rak toko.

Setelah terjadi perkelahian singkat, Razkan berlari menyelamatkan diri namun berhasil dikejar Pinto yang sempat berhenti untuk mengambil kopiahnya yanag jatuh.

"Pinto dihentikan oleh pembeli lain," kata Middle East Monitor. Razkan dilarikan ke rumah sakit namun jiwanya tidak tertolong.

MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

10 menit lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

4 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

11 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

12 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

12 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

13 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya