Pembunuhan Kim Jong-nam Didalangi 2 Kementerian Korea Utara  

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 08:06 WIB

Foto sejumlah orang diduga terkait pembunuhan Kim Jong-nam yang dirilis oleh Kepolisian Kerajaan Malaysia, 19 Februari 2017. Reuters

TEMPO.CO, Seouk - Intelijen Korea Selatan mengungkapkan dua kementerian Korea Utara merupakan otak dari pembunuhan Kim Jong-nam. Dua kementerian itu, yakni Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Nasional. Dua kementerian ini bahkan merekrut dua wanita tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, Doan Thi Huong dan Siti Aisyah.

"Pembunuhan Kim Jong-nam merupakan aksi teror sistematis yang diperintahkan oleh Kim Jong-un. Operasi ini dipimpin dua kelompok pembunuh dan satu kelompok pendukung," kata Kim Byung-kee, anggota parlemen Korea Selatan usai mengadakan rapat dengan intelijen Korea Selatan seperti dikutip dari CNN, 28 Februari 2017.

Berita terkait: Kena Racun VX, Kim Jong-nam Diduga Tewas dalam 20 Menit

Dalam rapat dengan parlemen Korea Selatan, intelijen Korea Selatan memaparkan dua kelompok pembunuh itu bekerja secara terpisah. Mereka menggelar rapat singkat di Malaysia sebelum membunuh Kim Jong-nam.

Kelompok pertama terdiri dari orang-orang di Kementerian Keamanan Nasional Korea Utara yakni Ri Jae-nam. Dari Kementerian Luar Negeri yakni Ri Ji-hyon. Ri Jae-nam dan Ri Ji-hyon merekrut Doan Thi Huong, wanita Vietnam.

Kelompok kedua terdiri dari O Jang-gil dari Kementerian Keamanan Nasional Korea Utara dan Hong Song-hac, dari Kementerian Luar Negeri. Keduanya merekrut Siti Aisyah, wanita asal Indonesia.

Setelah Kim Jong-nam tewas, keempat orang dari dua kementerian di Korea Utara ini pulang ke Korea Utara.

Berita terkait: Pembunuhan Kim Jong-nam, 12 Fakta Penting Ihwal Siti Aisyah

Sementara kelompok pendukung bekerja sama dengan keempat orang dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Nasional Korea Utara. Kelompok pendukung itu berasal dari Kedutaan besar Korea Utara, staf maskapai Korea Utara, Air Koryo dan satu perusahaan dagang swasta.

Kim Jong-nam tewas sekitar 20 menit setelah terpapar racun VX pada hari Senin, 13 Februari 2017 di bandara internasional Kuala Lumpur. Dua wanita menorehkan racun mematikan itu lewat semprotan dan kain yang dibekap ke wajah Kim Jong-nam dari arah belakang.

Siti Aisyah, 25 tahun, mengaku tidak tahu kalau cairan yang disemprotkan itu adalah racun. Siti mengatakan ia mengira cairan itu baby oil.

Namun Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar menolak penjelasan Siti. Menurutnya, Siti dan wanita warga Vietnam itu lebih dulu dilatih menggunakan benda itu untuk ditaruh di wajah Kim Jong-nam.

Hingga sekarang, jenazah Kim Jong-nam masih berada di Malaysia. Polisi Malaysia menunggu contoh tes DNA termasuk susunan gigi dan tanda-tanda khusus di tubuhnya dari pihak keluarga untuk mengidentifikasi korban.

CNN | MARIA RITA

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

10 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

23 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya