Naik Pesawat Ini, Penumpang Berdiri Sepanjang Perjalanan  

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 08:20 WIB

Ilustrasi pesawat. Fodors.com

TEMPO.CO, ISLAMABAD - Maskapai penerbangan pelat merah Pakistan, Pakistan International Airlines, tengah menyelidiki laporan sejumlah penumpang yang dipaksa berdiri selama perjalanan dari Karachi ke Arab Saudi.

Seperti dilansir The Guardian, Ahad, 26 Februari 2017, insiden ini terjadi pada 20 Januari lalu, saat pesawat Boeing 777 itu mengangkut penumpang dalam penerbangan PK743 dari Karachi menuju Madinah.

Baca: Pesawat Pakistan digiring jet tempur Inggris ke bandara lain

Dalam manifes pesawat tercatat hanya ada 409 penumpang. Namun laporan yang ada menyebutkan pesawat itu ternyata mengangkut 416 penumpang. Alhasil, tujuh penumpang di antaranya terpaksa berdiri selama perjalanan.

Kepada harian Pakistan, Dawn, pilot pesawat—Anwar Adil—mengatakan baru mengetahui ada penumpang tambahan dari manifes saat pesawat lepas landas.

“Awak kabin tidak mengabarkan penumpang tambahan hingga pintu pesawat ditutup. Karena itu, sudah tidak mungkin kembali ke Karachi karena dapat membuang bahan bakar. Ini tentu saja bukan perintah perusahaan,” kata Anwar.

Membawa penumpang tambahan dalam pesawat merupakan pelanggaran terhadap standar regulasi keamanan internasional. Sebab, penumpang yang terpaksa berdiri tidak memperoleh jatah masker oksigen yang sangat penting saat kondisi darurat.

Juru bicara PIA, Danyal Gilani, mengaku pihaknya tengah melakukan penyelidikan internal terkait dengan laporan kelebihan penumpang. “Kami akan menindak tegas pelaku pelanggaran,” ujar Danyal.

Namun dia membantah ada tujuh penumpang yang terpaksa berdiri selama perjalanan.

“Laporan itu bohong karena tidak mungkin penumpang berdiri terus-menerus dalam penerbangan sejauh itu,” ujar ia.

Insiden dalam penerbangan bukanlah hal baru bagi PIA. Pada 2013, pilot maskapai ditangkap polisi Inggris karena hendak menerbangkan pesawat dalam kondisi mabuk. Pada Desember lalu, pesawat PIA jatuh di Abbottabad dan menewaskan 48 orang.

Maskapai pelat merah ini pernah menjadi kebanggaan Pakistan. Namun, seiring pembengkakan utang, pesawat yang menua, dan maraknya skandal korupsi, nama perusahaan menjadi sangat buruk.

PIA, yang dilaporkan mengalami kerugian hingga US$ 3 juta, menjadi pusat perdebatan politik. Tahun lalu, Perdana Menteri Nawaz Sharif hendak memprivatisasi maskapai tersebut. Namun upaya itu digagalkan parlemen.

THE GUARDIAN | DAWN | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

12 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

18 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

30 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

32 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

33 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

34 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya