Petugas kepolisian berjaga-jaga di pintuk masuk departemen forensik tempat jenazah Kim Jong Nam diotopsi di rumah sakit Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Februari 2017. Polisi perketat penjagaan ruang forensik Kim Jong-Nam kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un. AP/YC Hiam
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Penjagaan kamar mayat di rumah sakit Kuala Lumpur diperketat setelah polisi menemukan upaya penyusupan ke kamar mayat tempat jenazah Kim Jong-nam disemayamkan.
Menurut Kepala Kepolisian Malaysia Tran Sri Khalid Abu Bakar, anggota pasukan khusus ditempatkan untuk menjaga kamar mayat terkait dengan adanya rumor penyerbuan.
"Kami tahu ada upaya oleh seseorang untuk memaksa masuk ke kamar mayat rumah sakit. Kami harus mengambil tindakan pencegahan. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun mengganggu kamar mayat," kata Abu Bakar kepada wartawan, Rabu, 22 Februari 2017, seperti dilansir dari themalaymailonline.com.
Abu Bakar tidak merinci identitas orang yang berusaha menyusup ke kamar mayat. Namun ia memastikan sudah mengetahui identitasnya. "Kami tahu mereka. Tidak perlu saya jelaskan ke Anda," ujarnya.
Sebelumnya, beredar rumor anak laki-laki dan keluarga Kim Jong-nam datang ke Malaysia untuk memastikan jenazah itu adalah Kim Jong-nam.
Sejumlah media memberitakan penjagaan di sekitar rumah sakit diperketat diduga terkait dengan kedatangan anggota keluarga Kim Jong-nam.
"Itu semua rumor, tidak begitu. Tidak ada anggota keluarga datang mengidentifikasi jenazah dan memberikan contoh DNA," kata Abu Bakar.
Ia memastikan kepolisian Bukit Amam akan meminta bantuan dari kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur untuk menghubungi keluarga Kim Jong-nam dan memberikan contoh DNA mereka.
Kim Jong-nam tewas dalam perjalanan ke rumah sakit bandara internasional Kuala Lumpur setelah dia mengaku dibekap dan disemprot cairan oleh dua wanita di bagian kedatangan Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017. Saat itu, Kim Jong-nam akan berangkat ke Macau, tempat ia tinggal selama ini setelah terusir dari negaranya.