Kasus Kim Jong-nam, Polisi: Pelaku Sadar Bukan Reality Show  

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 07:01 WIB

Kim Jong Nam (kiri) dan Kim Jong Un. AP

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia meyakini dua perempuan yang terkait dengan kasus pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyadari telah mengoleskan racun ke tubuh korbannya, Kim Jong-nam.

"Kami menepis kemungkinan mereka mengira serangan itu hanyalah lelucon atau mereka mengira sedang syuting acara televisi," kata Kepala Polisi Diraja Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar dalam konferensi pers di Bukit Aman, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 22 Februari 2017.

Rekaman video keamanan memperlihatkan Jong-nam disergap dua perempuan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur 2 pada 13 Februari 2017. Ia sempat dirawat di klinik bandara sebelum tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca: Belajar dari Kasus Kematian Kim Jong-nam, Ini Kisah Racunnya

Kemarin, masa penahanan dua perempuan tersebut, Siti Aisyah, warga Serang, dan Doan Thi Huong, asal Vietnam, telah diperpanjang selama tujuh hari kemarin. Keluarga Siti dan Doan meyakini keduanya tidak bersalah. Ibu Siti mengatakan anaknya mengira sedang rekaman sebuah reality show.

Kedutaan Besar Korea Utara di Malaysia juga membantah tuduhan penggunaan racun dalam pembunuhan tersebut. Mereka mengimbau aparat membebaskan tiga orang yang ditahan, yakni Siti, Doan, dan seorang warga Malaysia, Muhammad Farid bin Jalaluddin. Menurut rilis Kedubes Korea Utara, kedua perempuan ini masih tetap hidup setelah insiden itu. “Artinya, cairan yang mereka usap bukanlah racun dan ada penyebab lain kematian almarhum," kata juru bicara kedutaan dalam pernyataannya, Rabu, 22 Februari 2017.

Khalid mengatakan kedua perempuan itu terampil menangani racun dan sering berlatih. “Kami sangat yakin mereka merencanakannya dan terlatih. Ini bukan seperti syuting film,” katanya.

Lihat: Detik-detik Pembunuhan Kim Jong Nam Terekam CCTV

“Fakta bahwa penyidik meminta perpanjangan penahanan selama tujuh hari menunjukkan bahwa belum cukup bukti untuk melakukan penuntutan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal Songell. Namun ia menegaskan Indonesia menghargai proses hukum di Malaysia.

Menurut Iqbal, saat ini, Kementerian Luar Negeri masih terus berusaha mendapatkan akses konsuler yang belum diberikan. Adapun saat ditanya soal kemungkinan memberikan akses konsuler kepada Siti, Khalid menyatakan akan mempertimbangkan hal itu selama masa perpanjangan penahanan.

THE STAR | ISTMAN MP | YON DEMA | GHOIDA RAHMAH | REZKI ALVIONITASARI | MASRUR (MALAYSIA) | NATALIA SANTI

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

12 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya