Chevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja

Reporter

Selasa, 14 Februari 2017 18:54 WIB

Kem Ley, aktivis Kamboja yang tewas dibunuh. phnompenhpost.com

TEMPO.CO, Phon Penh- Pengadilan Amerika Serikat mengeluarkan surat perintah memaksa (subpoena) perusahaan minyak AS Chevron membuka rekaman CCTV tentang kematian aktivis terkemuka Kamboja, Kem Ley yang tewas ditembak di area tempat pengisian bahan bakar Caltex, 10 Juli 2016 pukul 9 pagi waktu setempat.

Mantan pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy dan organisasi warga Kamboja mengajukan permohonan ke pengadilan di AS pada Desember 2016 untuk memerintahkan Chevron membuka rekaman CCTV. Kem Ley saat itu menikmati segelas kopi di kafe pengisian bahan bakar Caltex, anak perusahaan Chevron dan seorang datang menembaknya.

Berita terkait:
Aktivis Kem Ley Dibunuh, APHR: Tragedi Bagi Kamboja, ASEAN
Sebelum Tewas, Aktivis Kamboja Ini Berniat 'Lari' ke Prancis

Rainsy menyambut putusan pengadilan distrik California, AS yang dikeluarkan pada hari Kamis, 9 Februari lalu dengan menggungahnya di Facebook sehari setelah putusan pengadilan dikeluarkan.

"Terobosan ini merupakan langkah maju untuk membuktikan keterlibatan pemerintah Kamboja dalam pembunuhan Dr. Kem Ley," tulis Rainsy di akun Facebooknya.

Mengutip Cambodia Daily, putusan itu berlaku dalam jangka waktu 30 hari setelah dikeluarkan.

Tersangka pelaku bernama Outhe Ang, 43 tahun, ditangkap oleh polisi SWAT Kamboja. Ia kemudian mengaku dibayar US$ 3.000 untuk membunuh Kem Ley. Namun muncul pertanyaan alasan Oueth membunuh Kem Ley atau adakah seseorang yang telah menjadikannya tumbal?

Setelah pembunuhan itu, beberapa jurnalis meliput ke tempat tinggalnya di kawasan barat perbatasan Kamboja. Diperoleh kabar Outhe mantan prajurit dan penjudi. Menurut keluarganya, tak pernah sekalipun Outhe menyebut nama Kem Ley. "Dia telah menghilang dari kampungnya 10 hari sebelum penembakan," ujar keluarganya seperti dilansir dari LA Times.com

Setelah penangkapan Oeuth, dia mendapat nama julukan aneh dari polisi: Choup Samlap, bahasa Khmer yang artinya Bertemu untuk membunuh.

Rainsy dan sejumlah pendukung Kem Ley terus berusaha mencari rekaman video dan rekaman pembicaraan dari tanggal 1 hingga 14 Juli 2016 yang terjadi di area stasiun pengisian bahan bakar tempat Kem Ley tewas ditembak.

Rainsy dan kelompok warga Kamboja kemudian melayangkan surat permohonan membuka rekaman video CCTV dan rekaman pembicaraan di stasiun pengisian bahan bakar Caltex. Kantor pengacara BraunHagey & Borden menjadi pengacara Rainsy dan kelompok warga Kamboja itu.

Juru bicara Chevron, Garthe Johnstone mengatakan rekaman video di stasiun pengisian bahan bakar Chevron lokasi penembakan Kem Ley telah dihapus oleh polisi sesaat setelah penembakan itu.

Adapun pemerintah Kamboja menolak tudingan terlibat dalam pembunuhan Kem Ley.

Kem Ley dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan dinilai vokal dan kritis terhadap Perdana Menteri Hun Shen. Sehari sebelum kematiannya, Kem Ley diwawancarai Radio Free Asia untuk mendiskusikan tentang laporan Global Witness mengenai kekayaan keluarga Hun Shen yang nilainya mencapai US$200 juta.

Tiga hari sebelum kematiannya, menurut aktivis anti pencurian kayu, biksu Buth Bunteng, Kem Ley mengaku hidup dalam ketakutan akhir-akhir ini.

CAMBODIA DAILY | LA TIMES | MARIA RITA

Berita terkait

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

7 September 2017

Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

21 Juli 2017

Janda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya

Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu

Baca Selengkapnya

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

11 Mei 2017

Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.

Baca Selengkapnya

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

29 April 2017

Selebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi

Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.

Baca Selengkapnya

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

28 Maret 2017

Kamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu

Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Proyek Gas Laut Dalam Chevron Terganjal Harga Minyak  

10 Maret 2017

Proyek Gas Laut Dalam Chevron Terganjal Harga Minyak  

Chevron belum menyetor revisi rencana pengembangan proyek gas laut dalam ke pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

25 Februari 2017

Tak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui  

Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.

Baca Selengkapnya

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

10 Februari 2017

Yuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini

Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja

Baca Selengkapnya

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

7 Januari 2017

Kamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia

Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.

Baca Selengkapnya

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

23 November 2016

Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup

Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.

Baca Selengkapnya