Hamas Tolak Akui Israel

Reporter

Editor

Sabtu, 23 September 2006 03:25 WIB

TEMPO Interaktif, Kota Gaza:Hamas Jumat (23/9) kemarin membantah klaim sepihak Presiden Palestina Mahmud Abbas bahwa "kabinet persatuan" akan mengakui kedaulatan Israel sebagai sebuah negara. Hal itu diungkapkan Ahmad Yusuf, penasihat politik Perdana Menteri Ismail Haniyeh."Pemerintah dan gerakan Hamas akan menentang upaya pengakuan Israel," kata Yusuf. Pernyataan Yusuf muncul tak lama setelah Presiden Abbas menyatakan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa bahwa pemerintahan baru Palestina bakal mengakui Israel. "Pemerintah Palestina akan komit dengan semua kesepakatan yang dibuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Otoritas Palestina," kata Abbas dimuka Sidang Umum PBB, Kamis kemarin. Abbas juga mrujuk pada surat pengakuan kedaulatan Israel 1993. Surat itu ditandatangani Presiden Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Pengakuan atas Israel, menjauhi cara-cara kekerasan, dan menghormati perjanjian merupakan prasyarat untuk membuka kran dana bagi Pelestina. Sejak Hamas memenangkan pemilu dan menjalankan roda pemerintahan aliran dana disetop Barat. Terutama sejak Amerika memasukkan Hamas kedalam daftar organisasi teroris dunia yang perlu diwaspadai. Kendati menolak mengakui Israel, kata Yusuf, Hamas mendukung upaya gencatan senjata selama sepuluh tahun dengan Israel. "Ini jauh lebih baik untuk stabilitas dan kemakmuran Palestina," kata Yusuf seraya meminta Israel meninggalkan wilayah Palestina. Pemerintah Israel melalui juru bicaranya mengatakan menolak permintaan Yusuf. Avi Pazner mengatakan Israel tak tertarik dengan tawaran Yusuf itu. Karena itu ia meminta pemerintah Palestina untuk mematuhi perjanjian yang dibuat dunia internasional. "Itu yang kami inginkan," kata Pazner. Israel juga mendesak agar seorang serdadunya yang disekap milisi Palestina dikembalikan. "Atau pertemuan puncak di antara kami tak akan pernah ada," ancam Deputi Perdana Menteri Shimon Perez usai bertemu Abbas di New York. Sebaliknya Yusuf berkeras bahwa pemerintah baru akan menghargai kesepakatan dengan Israel apabila negeri Yahudi itu menghargai hak dan prinsip rakyat Palestina. Yusuf kembali menekankan bahwa perjanjian itu tak termasuk pengakuan Israel. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan pun mendesak agar Palestina dan Israel bersedia kembali duduk berunding dan memperbaharui upaya perdamaian kedua belah pihak. "Saatnya memperbaiki jembatan perdamaian yang selama ini terputus telah tiba," katanya. Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice memberi dukungan pada Abbas. "Ini saatnya mengakhiri krisis dengan membentuk sebuah kabinet bersatu," katanya selepas menghadiri sidang Dewan Keamanan. Ia juga berjanji akan berkunjung ke sana. ap/afp/andree priyanto

Berita terkait

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.

Baca Selengkapnya