Eks Presiden Peru Diburu, yang Beri Info Dapat Rp 399,6 Juta  

Reporter

Minggu, 12 Februari 2017 15:43 WIB

Mantan Presiden Peru Alejandro Toledo. REUTERS

TEMPO.CO, Lima – Pemerintah Peru menempatkan mantan presiden Alejandro Toledo dalam daftar penjahat paling dicari di negara itu setelah hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan Toledo terkait dengan penyelidikan kasus korupsi.

Kementerian Dalam Negeri Peru menawarkan US$ 30 ribu (Rp 399,6 juta) untuk informasi tentang keberadaan Toledo dan mendesak Interpol untuk memasukkan nama Toledo dalam pencarian.

“Siapa pun di dunia bisa bantu kami cari Toledo dan menuntut imbalan itu. Peru tidak sanggup melihat seorang presiden melarikan diri dari keadilan,” kata Carlos Basombrio, Menteri Dalam Negeri Peru, seperti yang dilansir dari Sputnik pada 12 Februari 2017.

Jaksa mengklaim Toledo, yang memerintah pada 2001–2006, menerima suap US$ 20 juta (Rp 266,4 miliar) dari perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht SA. Suap itu diberikan pada 2005.

Dalam persidangan, hakim tingkat pertama memutuskan Toledo dihukum penjara. Namun pengacara Toledo, Heriberto Benitez, membantah tudingan bahwa kliennya melarikan diri, dan memberi tahu dia sedang menunggu putusan banding.

Toledo saat ini diperkirakan tinggal di San Francisco, Amerika Serikat. Namun para pejabat Peru meyakini dia mungkin akan segera berangkat ke Israel. Istri Toledo merupakan keturunan Yahudi.

Pihak berwenang Peru juga telah menghubungi Interpol yang mengeluarkan peringatan untuk 190 negara anggotanya.

Jika tertangkap, Toledo akan ditahan sampai 18 bulan sambil menunggu jaksa mempersiapkan tuduhan terhadap dirinya. Jaksa yang memimpin kasus ini, Hamilton Castro mengatakan, jika terbukti bersalah, Toledo dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Toledo bukan presiden pertama Peru yang melarikan diri dari hukuman. Pendahulunya, Alberto Fujimori, juga dituduh korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Fujimori melarikan diri ke Jepang, tapi akhirnya tertangkap dan sekarang menjalani hukuman di penjara Peru.

SPUTNIK NEWS | BBC | YON DEMA



Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

22 hari lalu

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

24 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

24 hari lalu

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

26 hari lalu

Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

Presiden Peru Dina Boluarte terlibat skandal suap jam tangan Rolex. Rumahnya digeledah polisi akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

28 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Terjerat Skandal dengan Perempuan, PM Peru Mengundurkan Diri

53 hari lalu

Terjerat Skandal dengan Perempuan, PM Peru Mengundurkan Diri

PM Peru Alberto Otarola mengumumkan pengunduran dirinya setelah percakapan dengan kekasihnya beredar di media

Baca Selengkapnya

Akses Machu Picchu Dibuka Lagi Setelah Aksi Protes Berakhir

1 Februari 2024

Akses Machu Picchu Dibuka Lagi Setelah Aksi Protes Berakhir

Pembukaan akses Machu Picchu dilakukan setelah tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan kelompok pengunjuk rasa tentang sistem penjualan tiket.

Baca Selengkapnya

Akses ke Machu Picchu Ditutup karena Aksi Protes Sistem Baru Penjualan Tiket

30 Januari 2024

Akses ke Machu Picchu Ditutup karena Aksi Protes Sistem Baru Penjualan Tiket

Masyarakat khawatir bahwa platform penjualan tiket online Machu Picchu akan merugikan bisnis lokal dan hanya memberikan keuntungan ke satu perusahaan.

Baca Selengkapnya

Palestina Kritik Warga Negara Peru Terlibat Perang bersama Israel di Jalur Gaza

28 Januari 2024

Palestina Kritik Warga Negara Peru Terlibat Perang bersama Israel di Jalur Gaza

Kementerian Luar Negeri Palestina mengkritik Peru karena mengizinkan warga negaranya berperang bersama Israel di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya