TEMPO Interaktif, Bagdad:Sejak selasa malam (1/4) hingga rabu pagi waktu Irak, sejumlah desa di distrik Hilla (50 kilometer dari Baghdad) luluh lantak akibat bom cluster. Sekitar 70 warga sipil terluka dan 33 meninggal dunia dalam bombardir yang dilakukan pasukan Amerika dan Inggris di kawasan Irak selatan Dua anak saya meninggal, dan tiga lainnya dirawat di rumah sakit ini, kata Zahra Abdul Wahadi (25) kepada Rommy Fibri dari TEMPO, ketika ditemui di Rumah Sakit Hilla. Menurut Zahra, yang berasal dari desa Kifil (sekitar 10 kilometer dari RS Hilla), ia tak tahu persis bagaimana duduk soalnya. Sebelumnya, tak terdengar tembak-menembak di antara pasukan Irak dan AS. Tiba-tiba ada pesawat terbang rendah dan menjatuhkan bom, ujarnya. Kebetulan, saat itu ia sedang berada di halaman rumah bersama anak-anaknya. Ketiga anak Zahra yang dirawat bersamanya adalah Falla Hasan (13), Mustafa Hasan (12), dan Zaenab Abu Thalib (7 bulan). Sementara dua anak lainnya, Meninggal terkena ledakan, katanya sembari mengusap paha kaki kanannya yang terluka. Sementara itu, Rumah Sakit Hilla sendiri hanya berkapasitas 200 kamar tidur. Sejak awal perang hingga kini, sudah sekitar 300 orang kami rawat, kata Dr. Dhiya Ali, yang sedang bertugas jaga. Oleh karena itu, pihaknya amat mengharapkan bantuan dari luar peralatan dan bahan-bahan medis untuk pasiennya. Bahkan selimut pun kami sudah kehabisan, ujarnya. Yang dirawat di rumah sakit tersebut, tak hanya ibu-ibu dan anak-anak. Para orang tua dan remaja yang kaki atau perutnya terkena ledakan pun tergolek lemas di ruang perawatan. Saya tidak ikut perang, tapi kenapa dibom juga, kata Saad Al-Faluj (60) sesenggukan. (Rommy Fibri- TEMPO)
Berita terkait
Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini
2 menit lalu
Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini
Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.