Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 21:29 WIB

Pengungsi Suriah melintasi kawat berduri di perbatasan Hongaria dan Serbia dekat Roszke, 27 Agustus 2015. Daerah ini menjadi perlintasan ribuan pencari suaka yang ingin memasuki wilayah Eropa. REUTERS/Bernardett Szabo

TEMPO.CO, London - Lebih dari 55 persen warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan. Mereka mengaku lelah dengan kehadiran para imigran itu.

Persentase ini diperoleh dari polling yang dilakukan Royal Institute of International Affairs, atau dikenal sebagai Chatham House, terhadap 10 ribu orang dari 10 negara Eropa. Hasil polling itu dirilis pada Selasa, 7 Februari 2017.

Baca juga:
Negara Eropa Mulai Mencemaskan Pengaruh Imigran Muslim
Warga Jerman Enggan Berhubungan dengan Muslim

Penolakan terhadap imigran dari negara-negara muslim itu disuarakan oleh responden dari Austria, Polandia, Hungaria, Prancis, Belgia, Jerman, dan Yunani.

"Dengan mengecualikan Polandia, negara-negara ini sudah menjadi pusat krisis pengungsi atau mengalami serangan dari teroris dalam beberapa tahun terakhir," ujar Chatham House dalam rilis hasil polling-nya yang dikutip dari Russia Today, Rabu, 8 Februari 2017.

Sebanyak 20 persen responden memilih menerima imigran dari negara-negara muslim dan 25 persen responden tidak memberikan pendapatnya.

Sebagian besar responden yang menolak masuknya imigran dari negara-negara muslim ke Eropa berstatus pensiunan dan berusia di atas 30 tahun. Adapun responden yang berada di bawah usia 30 tahun cenderung tidak menolak kehadiran para imigran itu.

Penolakan juga datang dari responden yang berpendidikan lebih rendah. Sebanyak 59 persen responden yang berpendidikan sekolah menengah menolak masuknya imigran dari negara-negara muslim. Sebanyak 48 persen responden yang berpendidikan tinggi justru mendukung para imigran.

Polling ini diadakan untuk menanggapi kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang masuknya imigran dari tujuh negara mayoritas muslim.

Selain itu, hasil polling Chatham House bukan yang pertama menunjukkan hasil kecenderungan sikap negatif warga Uni Eropa terhadap muslim. Pada Juli 2015, survei Pew Research Center yang berkantor di Amerika Serikat mengungkapkan betapa banyak warga Eropa yang tidak menyukai muslim. Hungaria berada di urutan pertama (72 persen), disusul Italia (69 persen), dan Polandia (66 persen).

RUSSIA TODAY | MARIA RITA

Berita terkait

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

5 Mei 2017

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

Keris peninggalan abad 18 ditemukan di sungai di Wales.

Baca Selengkapnya

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

11 April 2017

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

18 Maret 2017

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

17 Maret 2017

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

16 Maret 2017

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

14 Maret 2017

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.

Baca Selengkapnya

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

22 Januari 2017

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.

Baca Selengkapnya

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

2 Januari 2017

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.

Baca Selengkapnya

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

2 Januari 2017

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.

Baca Selengkapnya

Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

15 Desember 2016

Aturan Privasi Uni Eropa Ancam Facebook, WhatsApp, dan Google

Platform populer, seperti Google, Facebook, WhatsApp, dan Skype, akan terkena aturan privasi ketat dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya